news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

New Normal, Kemenparekraf Dorong Musikus Tanah Air Manfaatkan Platform Digital

24 Juni 2020 16:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penonton konser musik. Foto:  Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penonton konser musik. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) menjadi yang pertama kali terdampak akibat mewabahnya pandemi COVID-19. Seperti halnya industri seni dan musik Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Co-founder M Bloc Space sekaligus Manajer Grup Musik Seringai, Wendi Putranto, mengungkapkan pandemi berujung pada pembatalan beberapa acara.
"Ini adalah krisis terbesar yang mungkin dialami 100 tahun setelah flu Spanyol melanda dunia. Ada lebih 234 acara seni di Indonesia dibatalkan atau ditunda akibat COVID-19. Tak terkecuali, 12 pertunjukkan di M Bloc Space sejak Maret-April 2020, total kerugian Rp 1,2 miliar," kata Wendi, dalam webinar “Pemanfaatan Platform Digital Sebagai Sarana Showcase Musisi Tanah Air” Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rabu (24/6).
Ilustrasi konser musik. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Wendi mengungkapkan, sebagai salah satu creative hub dan wadah kreatif bagi para musikus serta pelaku industri kreatif, M Bloc Space pun harus rehat sejenak akibat pandemi tersebut. Padahal sebelumnya, sejak M Bloc Space beroperasi selama enam bulan terakhir ada lebih dari 134 acara musik yang digelar.
ADVERTISEMENT
Untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan akibat pandemi COVID-19, khususnya di industri musik, Plt. Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenperakraf), Josua Simanjuntak, mendorong musisi Tanah Air untuk memanfaatkan platform digital.
"Pandemi COVID-19 ini tentu memberi tantangan, tetapi di sisi lain kita menjadi fasih sekali dengan dunia digital. Mungkin tanpa COVID-19 kita tidak melakukan meeting dengan Zoom, kita tidak akrab dengan digital dan muncul dengan ide-ide kreatif untuk memanfaatkan digital ini. Kemarin kita banyak melakukan konser-konser musik secara virtual," kata Josua.
com-Ilustrasi mendengarkan lagu di spotify Foto: Shutterstock
Josua mengungkapkan Kemenparekraf sebelumnya juga telah membuat program-program untuk menggerakkan industri musik di Tanah Air. Seperti misalnya mengadakan program Ngamen Dari Rumah, Guyub Bunyi bagi para musisi-musisi tradisional, hingga pelatihan bagi para crew teknis dalam panggung.
ADVERTISEMENT
"Memang yang berdampak ini yang banyak kaitannya dengan fisik. Dengan keluarnya Keputusan Menteri Kesehatan ini sesuai yang dibilang Pak Jokowi kita bisa menuju masyarakat produktif yang aman ini bisa berjalan. Kita ajak untuk membuat konser amal, ngamen virtual, dan berbagai hal lain yang bisa dilakukan secara online," papar Joshua.
Ilustrasi konser musik. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Lebih lanjut, Joshua juga mengungkapkan bahwa Kemenparekraf sedang menyusun panduan protokol kesehatan yang tentunya bisa digunakan bagi para pelaku industri ekraf, khususnya musik.
"Ini sekarang kita sudah mulai langkah berikutnya, kita akan mendorong dengan panduan-panduan yang membuat kita produktif. Kita bisa produktif tetapi tetap aman. Tetapi, panduan ini kita perlu sekali bantuan komunitas musik, nanti memberikan feedback apa yang perlu diperbaiki dari dokumen ini. Mulai dari rental studio latihan hingga saat manggung," lanjut Josua.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Wendi mengungkapkan bahwa koneksi internet menjadi salah satu masalah yang dihadapi saat membuat tur atau konser musik secara virtual. Ia pun mengungkapkan berdasarkan data Speedtest Global Index (per Maret 2020), Indonesia berada di peringkat 118 dunia kategori mobile broadband dengan kecepatan download 14,05 mbps dan upload 9,34 Mbps. Sedangkan di kategori fixed broadband Indonesia menepati posisi 113 dunia.
"Koneksi menjadi bagian paling substansial. Koneksi internet di Jakarta yang tidak stabil alias cukup buruk, jarang yang berlangsung mulus tanpa acara," katanya.
Meski begitu, Wendi tetap optimis bahwa industri musik Tanah Air bisa bangkit kembali setelah pandemi. Salah satunya adalah dengan mengadakan konser atau tur musik secara virtual.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, VP Commercial LOKET, Ario Adimas, mengungkapkan bahwa konser virtual berbayar merupakan salah satu jalan keluar terbaik untuk mengakomodasi kedua belah pihak, Event Creator dan Audiens.
"Ke depan adalah masa-masa yang menantang dan kita harus optimis. Peluang ini harus kita raih dan kita harus beradaptasi dengan situasi yang baru dan responsible opening. M Bloc Space akan kita buka dan bereksperimen dengan layout dan protokol kesehatan," pungkasnya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.