Ngobrol Bareng Bos Garuda, Wishnutama Kenang Momen ‘Menteri yang Tertukar'

29 Agustus 2020 7:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menparekraf Wishnutama Kusubandio, berbincang dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster. Foto: Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Menparekraf Wishnutama Kusubandio, berbincang dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster. Foto: Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menggelar diskusi online bertajuk Garuda Indonesia Talks yang digelar secara live di Instagram, Jumat (29/8).
ADVERTISEMENT
Dalam diskusi tersebut, Irfan berbincang-bincang dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio. Keduanya membahas berbagai hal, mulai dari sektor pariwisata Indonesia hingga industri penerbangan di tengah pandemi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio. Foto: Kemenparekraf
Namun, ada cerita menarik dalam diskusi online tersebut. Wishnutama atau yang akrab disapa Mas Tama ini juga bercerita soal momen lucunya saat jadi ‘menteri yang tertukar' di Bali.
Ia pun mengungkapkan bahwa dirinya saat itu mengenakan pakaian santai. Lalu di sampingnya ada Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar Mansoer, yang akrab disapa Barry. Barry saat itu memakai pakaian rapi.
"Kalau saya kan selalu pengin santai kalau keliling daerah, kebetulan ada teman Mas Irfan, Mas Barry, dirut ITDC. Dia kan rapi pakai pantofel, pakai baju batik, celana bahan gitu kan, saya ke tempat itu sebenarnya nggak ada plan, mau ketemu Gubernur Bali," ujar Wishnutama.
Menparekraf Wishnutama Kusubandio saat berbincang dengan salah satu pelaku ekonomi kreatif di Bali. Foto: Kemenparekraf
"Terus tiba-tiba saya pikir pengin lihat situasi pasar seni, pasar tradisional di Ubud, saya nggak ada plan datang ke situ, lihat kondisi para penjual barang kesenian di sana, semua pada tutup, sangat sedih, ya, saat itu. Tiba-tiba ada satu orang yang nyamperin saya, kayak nyari menterinya, Mas Barry kan rapi sementara saya gitu, cuek aja pakai sneaker, yang diuber dia, saya lewat aja, terus dia (Barry) bilang, 'Bukan-bukan, itu menterinya, menterinya,'. Saya bilang 'Bukan, dia menterinya'. Setiap ketemu Barry, saya bilang Pak Menteri," jelas Wishnutama sambil tertawa.
ADVERTISEMENT
Irfan pun ikut tertawa mendengar cerita Wishnutama.
"Kalau lain kali saya ketemu Mas Barry saya bilang pak menteri, kayaknya cocok," ujar Irfan
"Cocok," timpal Wishnutama.
"Cocok, penampilannya minimal," ujar Irfan lagi.
"Cocok, mungkin lebih cocok dari saya haha," kata Wishnutama, Irfan pun tertawa lagi.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Pada sesi berikutnya, keduanya pun berbincang mengenai industri penerbangan.
Irfan mengungkapkan bahwa Garuda Indonesia mencoba semaksimal mungkin untuk menghidupkan kembali pariwisata di Bali akibat pandemi. Oleh sebab itu, dirinya menyebut bahwa akan membuka rute-rute penerbangan langsung menuju ke Bali.
"Salah satunya dari Bandara Husein Bandung ke Bali. Itu airport yang lama, selain itu lokasinya tidak terlalu jauh dibandingkan dengan bandara yang baru. Tiba-tiba banyak teman-teman pengguna Garuda Indonesia yang mengucapkan terima kasih. Bahwa dia mau ke Bali enggak perlu ke Jakarta," lanjut Irfan.
Ilustrasi wisatawan berlibur di Indonesia. Foto: Kemenparekraf
Sementara itu, mengenai pembahasan utama soal Beauty of Indonesia, Irfan pun sempat bertanya pada Wishnutama mana destinasi wisata Indonesia yang bisa merepresentasikan keindahan Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kalau bilang mana paling bagus luar biasa banyak, ya. Danau Toba itu ada kelebihannya, Lombok kelebihannya ada, Labuan Bajo kelebihannya ada, Bali apalagi. Semua punya kelebihan sendiri dan keunikannya tersendiri masing-masing, kalau dibilang paling bagus, ya, susah karena semuanya bagus. Tapi kalau disebut satu saya nyebutnya Jayapura, karena tempat kelahiran saya," kata Wishnutama.
Ilustrasi wisatawan Foto: Dok. Kemenparekraf
Irfan pun mengungkapkan Jayapura menjadi salah satu destinasi menarik. Bahkan, ia mengatakan akan membuat rute penerbangan langsung dari Jakarta ke Jayapura menggunakan Airbus.
"Jadi kemarin direktur operasi kita ke Jayapura, dan sepakat untuk meminta AP I untuk memperkuat landasannya. Karena kita berencana terbang dari Jakarta-Jayapura dengan Airbus," kata Irfan.
Setelah itu, Irfan juga menanyakan soal pariwisata Indonesia. Apakah pariwisata Indonesia yang bisa dijual hanya keindahan alam, kultur atau makanannya saja?
ADVERTISEMENT
Wishnutama menjelaskan strategi Kemenparekraf yang tertunda pada 2019 lalu.
"Sebenarnya kalau keindahan alam pemberian Tuhan, tetapi yang perlu kita tingkatkan adalah manmade-nya. Setiap keunikan daerah masing-masing itu adalah kelebihan kita, Budaya itu juga manmade sesuatu yang harus kita pertahankan dan harus kita preserve agar selalu menjadi kekuatan kita, itu kelebihan Indonesia," kata Wishnutama.

Strategi Kemenparekraf untuk Menggairahkan Kembali Pariwisata Indonesia

Ilustrasi wisatawan di Bali Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
Wishnutama mengatakan bahwa target Kemenparekraf ke depan adalah turis yang berkualitas atau quality tourism.
"Ke depan quality tourism itu sangat penting. Jadi enggak hanya mengejar angka, sebenarnya shifting itu sudah kita canangkan di akhir tahun 2019, tapi kata kalau orang Jawa bilang ndilalah ada COVID-19, justru pariwisata harus shifting," kata Wishnutama.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Wishnutama, Irfan mengatakan bahwa Garuda Indonesia juga siap untuk berpindah sebagai maskapai yang mengutamakan kualitas. Menurutnya semua penumpang harus dilayani sebagai tamu VIP walaupun mereka duduk di kelas ekonomi.
"Berapa kali kita diskusi secara online dan offline juga setuju bahwa memang kita juga ingin coba quality services. Meski mereka duduk di pojok. Jadi kita ini inline dengan mas menteri," kata Irfan.
Tak ketinggalan keduanya juga membahas strategi ke depan untuk menggairahkan industri penerbangan, khususnya industri pariwisata kembali.
Berkaitan dengan hal tersebut, Irfan mengungkapkan bahwa Bali sebagai destinasi wisata yang jadi pilot project CHSE (cleanliness, health, safety, and environment) telah memberikan dampak positif.
"Mas menteri, sudah dapat laporan apa belum gitu. Jadi, kemarin waktu long weekend itu kita sampai punya 5 pesawat langsung ke Bali padahal planning-nya nya cuman 3-4 pesawat. Saya pikir campaign CHSE kita di Bali ini udah menunjukkan hasil, jadi kami juga dapat banyak positif. Saya berharap akhir Oktober nanti kan ada libur panjang lagi dan berharap 10 pesawat bisa terbang lagi (ke Bali)," pungkas Irfan.
ADVERTISEMENT