Nyawa Jadi Taruhan, Pulau Indah Ini Akhirnya Larang Turis Berenang

23 Juli 2021 7:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Pulau Reunion yang larang turis berenang karena banyak hiu ganas. Foto: Richard Bouhet/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Pulau Reunion yang larang turis berenang karena banyak hiu ganas. Foto: Richard Bouhet/AFP
ADVERTISEMENT
Sebuah pulau indah di Samudera Hindia melarang turis untuk berenang. Cantik namun berbahaya, pulau ini ternyata dihuni banyak hiu ganas.
ADVERTISEMENT
Dilansir 9news.com.au, ialah Reunion, pulau kecil di Samudera India ini memang dikenal memiliki pemandangan yang indah. Air lautnya berwarna biru jernih dan pasir pantainya putih yang menggoda membuat pulau ini kerap jadi tujuan turis.
Imbauan di Pulau Reunion yang larang turis berenang karena banyak hiu ganas. Foto: Richard Bouhet/AFP
Sayangnya, turis yang liburan ke Pulau Reunion kini tidak bisa lagi berenang dengan bebas di perairan cantik di sekitar pulau. Alasannya hanya satu, berenang di pulau ini taruhannya adalah nyawa.
Pulau ini sudah amat terkenal di kalangan turis dengan banyaknya kasus serangan hiu terhadap manusia. Bahkan, dalam satu dekade terakhir, sudah terjadi puluhan kasus manusia yang diserang hiu.

Rentetan Kasus Serangan Hiu di Pulau Reunion

Sejak tahun 2011, tercatat ada 11 orang meninggal akibat serangan hiu di pulau tersebut. Sedangkan dari periode 1988 hingga 2016 setidaknya ada lebih dari 50 kasus serangan hiu di Pulau Reunion.
ADVERTISEMENT
Salah satu peselancar bernama Rodolphe Arrieguy, merupakan salah satu korban serangan hiu di pulau tersebut.
Imbauan larangan berenang di Pulau Reunion. Foto: Richard Bouhet/AFP
Erwann Lagabrielle yang jadi saksi mata pun menceritakan peristiwa horror yang dialami Arrieguy tahun 2015 silam.
Serangan hiu tersebut terjadi di perairan Saint Leu, spot surfing terbaik di pulau Reunion. Saat itu, Lagabrielle menggambarkan betapa ganasnya hiu-hiu pulau tersebut bak film horor.
"Itu seperti film horor. Rodolphe diserang hiu 20 meter di depan saya. Air yang semula putih, jadi pink dan berubah jadi merah darah," kisah Lagabrielle.
Ilustrasi serangan hiu. Foto: Shutterstock
Setelah memberikan perlawanan, akhirnya sang hiu melarikan diri, meninggalkan Rodolphe yang menderita luka parah di bagian tangannya. Akibat serangan itu, Rodolphe segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Meski berhasil selamat, Lagabrielle mengatakan temannya itu harus kehilangan salah satu tangannya.
ADVERTISEMENT
Lagabrielle yang juga merupakan dosen senior Geografi di Universitas La Reunion, kini tengah berusaha memecahkan misteri mengapa terjadi begitu banyak serangan hiu di Pulau Reunion. Dia pun mengadakan riset penelitian untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Ilustrasi Pulau Pribadi Foto: Wiikimedia Commons
"9 dari 10 kasus serangan disebabkan oleh Bull Shark. Pertanyaan berikutnya, apa yang bisa menjelaskan peningkatan serangan hiu itu? Ini bisa jadi karena populasi hiu meningkat atau karena perubahan perilaku," kata Lagabrielle.
Sampai saat ini, penelitian yang dilakukan Lagabrielle masih terus berlangsung. Beberapa faktor alam lain yang diduga mempengaruhi antara lain, perubahan suhu air laut hingga keberadaan gunung berapi Piton de la Fournaise.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)