Okupansi Hotel di Bali Diprediksi Naik hingga 80 Persen saat Libur Lebaran

30 Maret 2024 8:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kamar hotel. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kamar hotel. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali memprediksi tingkat hunian atau okupansi hotel di Bali meningkat saat libur Lebaran 2024. Pada periode tersebut, okupansi rata-rata hotel di Pulau Dewata bisa naik hingga 80 persen.
ADVERTISEMENT
Hal itu pun disampaikan langsung oleh Sekretaris PHRI Bali Perry Markus.
“Peluang okupansi naik saat libur Lebaran sebesar 20-30 persen dari rata-rata okupansi saat ini mencapai 50-60 persen,” kata Markus seperti dikutip Antara.
Ilustrasi keluarga yang menginap di hotel. Foto: Rawpixel.com/Shutterstock
Adapun kata dia, beberapa daerah yang menjadi favorit wisatawan di antaranya adalah Kuta dan sekitarnya serta Nusa Dua di Kabupaten Badung dan Ubud di Kabupaten Gianyar.
Libur Lebaran yang berpotensi mendorong tingkat keterisian kamar yang juga berpeluang mendorong terjadinya dinamika harga menyesuaikan permintaan pasar.
“Kalau kamar banyak kosong biasanya harganya relatif murah, saat permintaan banyak harga juga menyesuaikan, itu dinamika harga,” imbuhnya.
PHRI Bali mencatat jumlah hotel yang berada di bawah naungan asosiasi itu mencapai sekitar 316 hotel dengan total jumlah kamar mencapai 150 ribu kamar.
ADVERTISEMENT

Okupansi Hotel Saat Lebaran Diprediksi Naik

Ilustrasi staf hotel. Foto: David Tadevosian/shutterstock
Sementara itu, Ketua Asosiasi Hotel Ubud (UHA) Putu Surya Arisoma mengatakan sejumlah persiapan menyambut libur Lebaran dilakukan pengelola hotel di kawasan itu di antaranya dengan membuat paket Ramadan misalnya rapat dari korporasi tertentu sekaligus berbuka puasa.
Ia memproyeksi tingkat hunian hotel saat libur Lebaran berpotensi mencapai di atas 70 persen.
UHA menaungi sekitar 97 hotel bintang tiga ke atas berdasarkan data tahun 2023.
Sedangkan di kawasan elite the Nusa Dua yang dikelola BUMN PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) juga mencatat mulai terjadi pemesanan kamar dengan potensi okupansi rata-rata mencapai di atas 75 persen.
General Manager the Nusa Dua I Made Agus Dwiatmika menjelaskan pada 2023 hunian hotel di kawasan itu mencapai rata-rata 78 persen, lebih tinggi dibandingkan realisasi pada 2019 mencapai 69 persen.
ADVERTISEMENT
Kawasan wisata itu memiliki total sekitar 5.485 kamar yang tersebar di 22 hotel bintang lima dan vila mewah serta memiliki fasilitas ruang pertemuan yang dapat menampung sekitar 21.000 delegasi.