Okupansi Hotel di Bogor Mulai Pulih, Capai Rata-rata 41 Persen

29 September 2020 18:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hotel (Square) Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hotel (Square) Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Okupansi hotel di Kota Bogor pada pekan kemarin mulai membaik selama pandemi COVID-19. Meski belum optimal, okupansi hotel di Bogor rata-rata sekitar 41 persen, bahkan lebih baik di atas Jawa Barat yang mencapai 28 persen.
ADVERTISEMENT
Ketua Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) Chapter Bogor Raya Eka Gartika, mengatakan tingkat hunian hotel pada pekan ini sudah jauh lebih baik dibandingkan pada saat awal merebaknya merebaknya pandemi COVID-19.
Pada awal pandemi, yakni Maret dan April tingkat hunian merosot jauh sampai di bawah 10 persen.
Ilustrasi kamar hotel Foto: Unsplash
Eka menjelaskan, tingkat hunian hotel di Kota Bogor pada Agustus lalu sebenarnya sudah lebih baik daripada saat ini, yakni mencapai 51 persen.
Kondisi tersebut terjadi setelah Pemerintah Kota Bogor menerapkan pembatasan sosial berskala besar pra-adaptasi kebiasaan baru (PSBB Pra-AKB), mulai awal Agustus yang memberikan kelonggaran pada sektor usaha yang tidak dikecualikan, termasuk hotel.
"Namun, adanya informasi mengenai Kota Bogor kembali berada di zona merah pada awal September, berdampak pada tingkat hunian hotel menjadi menurun lagi," katanya, seperti dilansir Antara, Selasa (29/9).
ADVERTISEMENT

Okupansi Hotel di Bogor yang Sempat Turun

General Manager Hotel Asana ini menyatakan ada sejumlah tamu yang sudah mem-booking untuk menginap dan membuat kegiatan di hotel di Kota Bogor, kemudian membatalkannya.
"Namun pada pekan depannya, beredar informasi bahwa status Kota Bogor sudah turun lagi menjadi zona oranye, sehingga tingkat hunian hotel juga meningkat lagi," katanya pula.
Ia pun mengimbau kepada Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk berkomunikasi dan berkoordinasi sebelum menyampaikan informasi ke publik.
Ilustrasi kamar hotel Foto: Shutter Stock
Menurut Eka, pada situasi pandemi COVID-19 saat ini, sektor kesehatan dan sektor ekonomi sama-sama penting untuk dilindungi, sehingga warga Kota Bogor dapat diselamatkan dari COVID-19 serta sektor ekonomi juga dapat diselamatkan agar tetap tumbuh.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor Atep Budiman mengatakan, pada pandemi COVID-19 saat ini semua pihak merasakan dampaknya, pemerintah juga merasakan dampaknya.
"Banyak anggaran pembangunan yang dialihkan untuk penanganan COVID-19, sehingga pembangunan pada tahun ini menjadi tertunda," katan Atep.
Atep menegaskan, Pemerintah Kota Bogor memberikan prioritas yang sama untuk melindungi warga dari COVID-19 dan sektor ekonomi juga tetap berjalan, tapi ada aturan protokol kesehatan yang harus dipatuhi.
"Kesehatan itu penting, ekonomi juga penting. Kita harapkan Kota Bogor segera memasuki zona hijau, sehingga aman bagi semuanya," pungkasnya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)