Pariwisata Diharapkan Tidak Memicu Munculnya Gelombang Ketiga COVID-19

19 Oktober 2021 10:15 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi peta pariwisata Indonesia Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peta pariwisata Indonesia Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sektor pariwisata di Indonesia perlahan mulai pulih kembali. Namun, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, berharap pariwisata tidak memicu munculnya gelombang ketiga COVID-19 dan mengingatkan untuk tidak lengah terhadap virus tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kemarin varian delta, dan sebelumnya bukan dari sektor pariwisata. Jadi jangan sampai kali ini pariwisata jadi pemicu gelombang ketiga COVID-19," kata Sandiaga Uno, seperti dikutip dari Antara.
Sandiaga juga menekankan bahwa sektor pariwisata jangan terlalu euforia, karena kemunculan gelombang ketiga COVID-19 bukan tidak mungkin untuk terjadi.
Kunci dari dibukanya pariwisata dan untuk mengantisipasi gelombang ketiga COVID-19 adalah tetap mematuhi protokol kesehatan.
Dengan kian melandainya angka COVID-19 di Indonesia, Sandiaga Uno sangat berharap agar angka tersebut bisa dipertahankan. Karena pada tahun 2022, Indonesia akan menggelar beberapa kegiatan, seperti G20 yang akan mengundang para pemimpin negara.
Penerapan CHSE pada Pariwisata Indonesia
Ilustrasi petugas di tempat wisata terapkan protokol kesehatan. Foto: Kemenparekraf
Dan saat ini pariwisata di Indonesia secara perlahan juga didukung dengan adanya protokol kesehatan berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) untuk keselamatan para wisatawan.
ADVERTISEMENT
Protokol CHSE sendiri akan diterapkan pada tempat wisata, hotel, restoran, toilet umum, hingga penjualan oleh-oleh. CHSE disinyalir membuat para wisatawan merasa lebih aman dan yakin untuk bepergian.