Pariwisata Dunia Alami Kerugian Rp 28 Kuadriliun di Tahun 2021 Akibat COVID-19

1 Desember 2021 12:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pariwisata di Sri Lanka. Foto: Reuters/Dinuka Liyanawatte
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pariwisata di Sri Lanka. Foto: Reuters/Dinuka Liyanawatte
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kurang lebih sudah 2 tahun pandemi COVID-19 menggebuk semua sektor di seluruh dunia. Sektor pariwisata mungkin menjadi salah satu yang paling terasa dampak dari virus tersebut.
ADVERTISEMENT
Dilansir VOA, sektor pariwisata dunia mengalami kerugian dengan kehilangan pendapatan sekitar 2 triliun dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 28,6 kuadriliun, pada tahun 2021.
Badan Pariwisata PBB (UNWTO) mengatakan pemulihan untuk sektor pariwisata akan lebih lambat dan rapuh dibandingkan sektor lainnya.
Perkiraan dari Organisasi Pariwisata Dunia yang berbasis di Madrid itu, kedatangan turis internasional tahun 2021 akan tetap 70-75 persen dari 1 miliar kedatangan yang tercatat pada 2019 sebelum pandemi COVID-19.

Prediksi Sektor Pariwisata Dunia pada Tahun 2022

UNWTO, Organisasi Pariwisata Dunia. Foto: UNWTO
Badan PBB yang ditugaskan untuk mempromosikan pariwisata belum ada bayangan tentang bagaimana sektor ini akan bekerja. Karena dilihat dari prospek jangka menengahnya, terlihat tidak menggembirakan.
Meskipun sudah mulai membaik baru-baru ini, namun adanya jenis COVID-19 varian baru dapat berdampak pada pemulihan sektor pariwisata.
ADVERTISEMENT
Kepala UNWTO, Zurab Pololikashvili, mengatakan pembatasan dan lockdown di beberapa negara akibat virus varian baru ini menunjukkan bahwa situasi masih sangat tidak terduga.
"Ini adalah krisis historis dalam industri pariwisata, tetapi sekali lagi pariwisata memiliki kekuatan untuk pulih dengan cukup cepat," ucap Zurab Pololikashvili.
Ilustrasi peta pariwisata Indonesia Foto: Dok. Kemenparekraf
Diharapkan tahun 2022 akan lebih baik dari tahun 2021. Karena dengan adanya virus ini, sektor pariwisata juga bergulat dengan tekanan ekonomi.
Negara-negara diharapkan untuk memperjelas protokol dan pembatasan mereka, karena banyak turis yang merasa bingung dan tidak tahu bagaimana cara bepergian saat pandemi COVID-19.
Kedatangan turis asing meningkat selama musim panas berkat vaksinasi yang cepat dan pelonggaran pembatasan yang diberlakukan oleh banyak negara.
"Meskipun ada peningkatan pada kuartal ketiga, laju pemulihan tetap tidak merata di seluruh wilayah dunia karena berbagai tingkat pembatasan mobilitas, tingkat vaksinasi, dan kepercayaan pelancong," tambah Zurab.
Ilustrasi turis asing Foto: Shutter Stock
Kedatangan turis asing pada kuartal III ke beberapa pulau Karibia, Asia Selatan, dan Eropa Selatan, jumlahnya mendekati dan bahkan melebihi seperti saat awal pandemi.
ADVERTISEMENT
Tapi masih banyak negara lain yang tidak dikunjungi turis asing sama sekali terutama negara Asia dan Pasifik, di mana tingkat kedatangannya turun 95 persen dibandingkan tahun 2019.
Sebelum pandemi, sektor pariwisata menyumbang sekitar 10 persen dari produk domestik bruto dan pekerjaan dunia.