Pembatasan Dicabut, Taj Mahal Dikunjungi 20 Ribu Wisatawan di Tengah Pandemi

5 Januari 2021 9:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Taj Mahal jadi salah satu destinasi wajib yang dikunjungi turis saat liburan di India Foto: Flickr/Parveen Singh
zoom-in-whitePerbesar
Taj Mahal jadi salah satu destinasi wajib yang dikunjungi turis saat liburan di India Foto: Flickr/Parveen Singh
ADVERTISEMENT
Taj Mahal kembali dipadati ribuan wisatawan setelah pembatasan kunjungan harian yang berlaku dicabut. Lebih dari 20 ribu wisatawan berkunjung ke situs bersejarah di India tersebut pada Sabtu, 2 Desember 2020 kemarin.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari Times of India, hal itu terjadi setelah Survei Arkeologis India (ASI) mencabut pembatasan jumlah pengunjung yang diberlakukan sejak pandemi COVID-19 terjadi. Selain itu, perubahan juga terjadi dalam proses penjualan tiket.
Sejumlah wisatawan mengenakan masker di Taj Mahal yang bersejarah di Agra, India, Selasa (3/3). Foto: REUTERS/Stringer
Sebelumnya, pengelola Taj Mahal hanya memberikan akses lewat pembelian online. Tetapi mulai hari pertama di 2021, pengelola kembali membuka penjualan tiket langsung di tempat.
Berdasarkan data dari ASI, total tiket terjual pada 2 Desember 2020 mencapai 20.190 tiket, 15.000 di antaranya terjual lewat online.
Pada 18 Desember 2020, pemerintah pusat telah mencabut pembatasan jumlah pengunjung ke sejumlah situs bersejarah yang dikelola ASI di seluruh negara.
Prosedur operasional standar yang telah direvisi menyebutkan penjualan tiket fisik ke berbagai situs bersejarah tersebut bisa dilakukan kembali. Walau demikian, jumlah kunjungan harian akan ditetapkan berdasarkan pertimbangan arkeolog dengan pejabat distrik setempat.
Taj Mahal ramai pengunjung (cover) Foto: Flickr/kexi
Berdasarkan keputusan bersama, pimpinan arkeolog Agra, Vasant Swarnkar dan DM Prabhu N Singh telah menaikkan jumlah pengunjung ke Taj Mahal menjadi 10 ribu orang pada 18 Desember dan kembali meningkatkan menjadi 15 ribu tiket pada 27 Desember. Tetapi, penjualan tiket secara on the spot tetap ditiadakan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Taj Mahal hanya boleh dikunjungi maksimal 5.000 orang per hari setelah warisan dunia UNESCO itu dibuka kembali pada 21 September 2020. Kompleks pemakaman Mumtaz Mahal itu sempat ditutup selama 188 hari akibat pandemi COVID-19.
Pencabutan pembatasan kunjungan tersebut bukan tanpa risiko. Otoritas kesehatan India memperingatkan bahwa revisi aturan tersebut bisa menimbulkan kerumunan di tempat wisata yang berisiko tinggi meningkatkan kasus COVID-19.
Terbukti, antrean panjang mengular di kawasan wisata tersebut. Sebagaimana diberitakan AFP, sejumlah orang tak memperhatikan jarak aman dan berdiri sangat dekat satu sama lain saat masuk ke dalam area Taj Mahal. Itu belum termasuk wisatawan yang harus pulang ke rumah karena kehabisan tiket hari itu.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT