Penuh Sesal, Turis Ini Kembalikan Batu Marmer Romawi Kuno yang Dicurinya

7 Desember 2020 8:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Museum Vatikan Barbara Jatta berpose di Sala di Costantino, ketika museum dibuka kembali, Roma, Senin (1/6). Foto: AP Photo/Alessandra Tarantino
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Museum Vatikan Barbara Jatta berpose di Sala di Costantino, ketika museum dibuka kembali, Roma, Senin (1/6). Foto: AP Photo/Alessandra Tarantino
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona tak hanya membuat perjalanan wisata menjadi terbatas, hal itu rupanya membuat turis berpikir ulang mengenai sikap buruknya saat berada di destinasi wisata. Seperti apa yang dilakukan turis asal Amerika Serikat ini.
ADVERTISEMENT
The National Roman Museum menerima sebuah paket dari turis Amerika yang mengaku mencuri sepotong batu marmer dari reruntuhan Romawi kuno saat ia berwisata ke Italia.
Paket itu berisi batu dan surat yang bernada penyesalan dan permohonan maaf.
"Maafkan saya karena saya orang Amerika yang begitu bodoh. Saya mengambil sesuatu yang bukan milik saya untuk diambil," tulisnya sang turis yang bermukim di Atlanta itu, seperti dikutip dari Insider.
Sang turis juga mengatakan ia merasa malu karena telah mencorat-coret batu marmer tersebut. Dirinya pun sangat menyesal atas perbuatannya kala itu.
"Saya menghabiskan waktu berjam-jam mencoba menghapus tulisan itu, tetapi tidak berhasil," tulisnya.
Pesan di batu itu bertuliskan "To Sam, love Jess, Rome 2017" yang ternyata telah ia buat sekitar 3 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Direktur museum, Stephane Verger, mengatakan kepada kantor berita Italia, Il Messagero, bahwa tindakan penyesalan spontan ini mungkin dipicu oleh suasana pandemi COVID-19.
"Ini adalah gerakan spontan, tetapi buah dari kesadaran. Mungkin terkurung oleh pandemi virus corona membuatnya merenung dan membangkitkan kesadarannya," kata Verger.
Ilustrasi patung di museum Foto: Cristina Gottardi/Unsplash
Verger juga menambahkan bahwa hal itu mungkin terinspirasi oleh kasus yang melibatkan dua turis Kanada, yang mengklaim bahwa mencuri artefak dari reruntuhan Pompeii mendatangkan banyak nasib buruk dalam keluarga mereka.
Turis Amerika tersebut mungkin takut bernasib sial setelah mencuri artefak tersebut. Atau, mungkin ia ingin menjadi turis yang lebih baik.
Kutukan atau bukan kutukan, ada baiknya sebagai turis yang baik kamu wajib menaati aturan yang ada dan tak mengambil segala sesuatu secara sembarangan.
ADVERTISEMENT
Jika ingin membawa pulang kenangan, sebaiknya belanja oleh-oleh di toko suvenir, ya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)