Per Agustus 2019, Jumlah Kunjungan Wisman ke Indonesia Capai 10 Juta

2 Oktober 2019 12:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah wisatawan asing tiba dengan menggunakan kapal cepat di Gili Trawangan. Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah wisatawan asing tiba dengan menggunakan kapal cepat di Gili Trawangan. Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis laporan terkait jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia sepanjang tahun 2019, selama Januari-Agustus.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan resmi yang diterima kumparan, BPS mencatat bahwa jumlah kunjungan wisatawan sepanjang Januari-Agustus mencapai 10,87 juta kunjungan.
Kunjungan mereka ke Indonesia tercatat melalui tiga jenis pintu masuk, yakni pintu masuk darat, laut dan udara. BPS mencatat, wisman yang masuk dari pintu masuk darat berjumlah 1,57 juta. Wisman yang berkunjung dari pintu masuk udara sebanyak 6,49 juta kunjungan dan yang menyambangi Indonesia melalui pintu masuk laut berjumlah 2,80 juta kunjungan.
Wisatawan asing mempelajari tarian kuda lumping. Foto: Shutter stock
Jumlah ini naik sekitar 2,67 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2018 lalu. Menurut data BPS, jumlah kunjungan wisman pada periode Januari-Agustus 2018 lalu mencapai 10,58 juta kunjungan. Untuk bulan Agustus sendiri, jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia berada pada angka 1,56 juta kunjungan.
ADVERTISEMENT
Jumlah tersebut meningkat sebanyak 2,94 persen dibandingkan dengan Agustus 2018 yang berjumlah 1,51 juta kunjungan. Sementara itu apabila dibandingkan dengan Juli 2019, kunjungan wisman pada bulan Agustus 2019 mengalami kenaikan sebesar 4,83 persen dari angka 1,48 juta kunjungan.
Ilustrasi Wisatawan Asing Foto: Shutter Stock
Masih berdasarkan data yang sama, jumlah kunjungan wisman melalui pintu masuk udara rupanya mengalami penurunan pada bulan Agustus 2019 ketika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun 2018. Penurunannya terjadi di tujuh pintu masuk udara dengan persentase sebesar 1,39 persen.
Penurunan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tertinggi tercatat di Bandara Sultan Badaruddin II (Sumatera Selatan) sebesar 27,84 persen. Lalu diikuti Bandara Ahmad Yani (Jawa Tengah) yang turun mencapai 22,23 persen dan Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta) turun sebesar 18,05 persen. Sedangkan penurunan terendah terjadi di Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh) yang berada di angka 4,63 persen.
Wisatawan asing berjalan di Jalan Malioboro, Yogyakarta. Foto: Shutter Stock
Sementara itu, di beberapa pintu masuk udara, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mengalami peningkatan, di setidaknya delapan pintu. Pintu masuk udara dengan persentase kenaikan tertinggi yaitu di Bandara Internasional Lombok (NTB) sebesar 53,76 persen.
ADVERTISEMENT
Sedangkan pintu masuk udara dengan persentase kenaikan terendah berada di Bandara Husein Sastranegara (Jawa Barat) sebesar 2,46 persen.
Lebih lanjut, bila dilihat dari kebangsaan, wisatawan berkebangsaan Malaysia masih mendominasi jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia.
Wisatawan asing yang terpesona indahnya Danau Kelimutu Foto: Dok. Kementerian Pariiwisata
Menurut data BPS, wisman berkebangsaan Malaysia sebanyak 2,11 juta kunjungan (19,38 persen). Diikuti oleh wisatawan asal China sebanyak 1,44 juta kunjungan (13,24 persen). Lalu ada wisatawan asal Singapura dengan jumlah kunjungan 1,24 juta kunjungan (11,45 persen) dan Timor Leste sebanyak 826,8 ribu kunjungan (7,61 persen).
Di luar wisatawan yang berasal dari Asia Tenggara, wisatawan berkebangsaan Australia memegang jumlah terbanyak, yaitu 876,8 ribu kunjungan. Jumlah kumulatif wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia jika dibandingkan dengan jumlah wisman yang menjadi target Kemenpar bisa dibilang masih sangat jauh.
Julian dan Vicky, Wisman Jerman di Monas Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
Apalagi Menteri Pariwisata Arief Yahya pernah menegaskan bahwa misi besar Kementerian Pariwisata pada tahun 2019 adalah mencapai target angka kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 20 juta wisatawan.
ADVERTISEMENT
Jika pada tahun 2018, Arief Yahya sempat menyampaikan bahwa tak tercapainya target wisman diakibatkan oleh bencana alam, bagaimana dengan tahun ini?