Pesan Masyarakat Sadar Wisata untuk Sandiaga Uno: Harus Out of The Box

25 Desember 2020 11:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wisatawan yang sedang berwisata alam Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wisatawan yang sedang berwisata alam Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Sandiaga Uno sudah resmi dilantik sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wishnutama Kusubandio.
ADVERTISEMENT
Pergantian Menparekraf diharapkan bisa jadi momentum kebangkitan pariwisata di Tanah Air yang terdampak akibat pandemi COVID-19.
Kelompok Masyarakat Sadar Wisata atau Masata berharap Menparekraf Sandiaga Uno bisa menggerakkan wisatawan domestik secara masif menuju tiga pintu gerbang utama pariwisata di Tanah Air.
Ilustrasi wisatawan yang mematuhi protokol kesehatan di Bali Foto: Shutter stock
"Tiga pintu gerbang utama pariwisata yakni Bali, Jakarta, dan Batam. Di samping juga ke-10 destinasi super prioritas dan prioritas, dengan paket-paket hemat yang menarik didukung oleh maskapai dan hotel secara kolektif," kata Ketua Wilayah DPD Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Bali I Made Ramia Adnyana dikutip Antara, Jumat (25/12).
Ramia menambahkan, hanya dengan menggerakkan pasar domestik, pariwisata Indonesia akan mampu bangkit kembali sebelum wisatawan mancanegara kembali berwisata ke negeri ini.
ADVERTISEMENT
"Bapak Menteri yang baru perlu bergerak cepat untuk bisa membangkitkan pariwisata yang telah lebih dari sembilan bulan terpuruk akibat pandemi COVID-19. Tentu dengan strategi inovasi, adaptasi, dan kolaborasi, seperti yang disampaikan Pak Sandiaga Uno sesaat setelah pengumuman dirinya sebagai Menparekraf," ujar Ramia.
Ramia menyebut, Bali sebagai penyumbang 40 persen kunjungan wisman secara nasional mesti diutamakan di era adaptasi kebiasaan baru sebagai akselerator kunjungan ke destinasi lainnya.
"Kan dari Bali mereka bisa ke Lombok, Labuan Bajo, Banyuwangi, Makassar, dan sebagainya," ujarnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Ramia menambahkan, setiap perubahan atau pergantian tentunya harus mampu membawa harapan dan hasil yang lebih baik.
Pergantian ini harus menjadi momentum yang tepat bagi kebangkitan kembali sektor industri yang telah mampu mengalahkan sektor lainnya hingga peringkat kedua nasional sebagai penyumbang devisa negara.
ADVERTISEMENT
"Wajar ya, jadinya kami selaku masyarakat pariwisata Indonesia menunggu-nunggu gebrakan apa yang akan diluncurkan oleh Menteri yang baru ini untuk bisa mempercepat pemulihan sektor ekonomi bidang pariwisata di tengah pandemi ini," lanjutnya
Ilustrasi liburan di Bali Foto: Dok. Tiket.com
Di balik semua itu, pihaknya juga mengkhawatirkan jika kebijakan menteri yang baru nanti kurang mampu menyerap aspirasi daerah, khususnya tujuan prioritas utama yang memang menjadi andalan dan sudah dikenal di dunia.
"Contohnya destinasi yang dikenal sebagai super prioritas yang 10 destinasi itu kan belum semua tergarap dengan baik, sementara Bali dan Yogyakarta yang memang sudah menjadi top priority tujuan wisata mancanegara jangan diabaikan karena inilah aset destinasi utama untuk merespons kerinduan dunia untuk traveling," ujarnya.
Menurut Ramia, harus ada terobosan yang out of the box di bidang pemasaran mancanegara yang selama pandemi ini memang sangat nihil akibat pembatasan yang diterapkan seluruh negara.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)