Petani Ini Bangun Istana Rp 33 M, Bentuknya Bikin Geleng-geleng Kepala

10 Oktober 2021 11:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang anak melihat dari layar monitor bangunan yang direnovasi oleh petani di China yang habiskan Rp 28,4 miliar. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anak melihat dari layar monitor bangunan yang direnovasi oleh petani di China yang habiskan Rp 28,4 miliar. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
"Rumahku istanaku" mungkin jadi pepatah yang tepat untuk menggambarkan apa yang dilakukan seorang petani asal China ini. Bagaimana tidak? Ia rela menghabiskan uang hingga miliaran rupiah demi membangun sebuah bangunan yang ia sebut sebagai 'rumah'.
ADVERTISEMENT
Dilansir Oddity Central, ialah Li Jiguang, petani asal Kota Xinxu, ini rela menghabiskan uang hingga 15 juta yuan atau setara Rp 33 miliar demi membangun istana miliknya. Menariknya lagi, bangunan 10 lantai miliknya itu jadi sorotan karena desainnya yang aneh dan tak biasa.
Seorang anak melihat dari layar monitor bangunan yang direnovasi oleh petani di China yang habiskan Rp 33 miliar. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Sebab, dibandingkan dengan bangunan-bangunan lain yang ada di sekitarnya, istana Li Jiguang tampak paling tinggi dan mencolok. Tak sampai di situ, bangunannya pun terbilang 'nyentrik' karena memiliki arsitektur yang tak biasa.

Dijuluki Sebagai Bangunan Paling Aneh di China

Istana milik Li Jiguang disebut sebagai salah satu bangunan paling aneh di China. Itu dikarenakan arsitektur bangunan ini yang terinspirasi dari berbagai hal. Karena bangunannya yang terbilang sulit, Li Jiguang mengaku telah menghabiskan waktu sekitar 7 tahun. Itu pun masih belum selesai sepenuhnya.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar dari beberapa menaranya terinspirasi dari Rusia dan Barat. Terdapat air mancur yang berbentuk teko. Pagar dari bangunannya dibuat dengan gaya Prancis. Sedangkan untuk bagian kamarnya terinspirasi dari budaya China.
Seorang anak melihat dari layar monitor bangunan yang direnovasi oleh petani di China yang habiskan Rp 33 miliar. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Bangunan setinggi 30 meter tersebut memiliki beberapa ruang bernuansa futuristik yang dilengkapi dengan lampu neon berwarna cerah dan layar LED.
Meski begitu, perpaduan bangunannya yang sulit dimengerti dan dipahami oleh banyak orang ini justru jadi daya tarik utamanya.
Selain itu, Li Juga mendapat dukungan dari dari pemerintah setempat. Sebelumnya pemerintah memang tengah berencana untuk meningkatkan pariwisata dengan membangun sebuah bangunan yang bisa menarik perhatian. Ketika Li Jiguang memberikan usulannya, pemerintah pun menyetujuinya. Ia kemudian diberikan sebidang tanah, namun harus membangunnya dengan biaya sendiri.
ADVERTISEMENT
Saat ini bangunan yang dikenal dengan nama Peasant Art Building itu menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Bahkan, pada Festival Musim Semi, puluhan ribu orang berkunjung ke bangunan tersebut dalam satu hari.
Sayangnya, bangunan tersebut masih belum selesai sepenuhnya dan diperkirakan akan butuh waktu lama untuk menyelesaikan bangunan tersebut karena membutuhkan dana yang cukup besar.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)