PHRI: Disiplin Protokol Kesehatan Dorong Pemulihan Pariwisata Daerah

25 November 2020 7:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wisatawan yang sedang traveling di tengah pandemi Foto: Dok. Pegipegi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wisatawan yang sedang traveling di tengah pandemi Foto: Dok. Pegipegi
ADVERTISEMENT
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yakin penerapan disiplin protokol kesehatan COVID-19 dapat memulihkan kembali sektor pariwisata di daerah. Hal itu juga harus dibarengi dengan promosi pariwisata yang tepat oleh Pemerintah Daerah (Pemda).
ADVERTISEMENT
"Seluruh Pemda harus meyakinkan kepada calon pengunjung bahwa tempat (wisata) ini aman dengan menerapkan aturan protokoler dengan ketat,” ujar Wakil Ketua PHRI Semarang Benk Mintosih seperti dikutip dari Antara, Rabu (25/11).
Ilustrasi room atendant saat membersihkan kamar hotel Foto: Dok. Kemenparekraf
Ia pun optimistis, dengan melakukan upaya itu, tempat-tempat pariwisata bisa kembali bergerak. Alasannya, karena masyarakat saat ini di satu sisi ingin sekali pergi berlibur setelah berbulan-bulan terpaksa tidak bisa ke mana-mana karena pandemi. Tetapi di sisi lain, mereka takut akan tertular virus corona.
Kepercayaan akan rasa aman dari COVID-19, saat ini, menjadi faktor yang mutlak dimiliki setiap calon pengunjung tempat pariwisata. Oleh sebab itu, Benk mengatakan bahwa kepercayaan itu,harus dibangun melalui promosi oleh setiap Pemda.
“Seluruh dinas pemerintah harus berlaku (berperan) dua sisi sekaligus. Satu, setiap dinas harus menjadi dinas pariwisata. Kedua, setiap dinas harus jadi satgas COVID-19,” kata Benk.
ADVERTISEMENT
Pariwisata adalah salah satu sektor yang paling terdampak oleh wabah Covid-19, sehingga membutuhkan penanganan khusus oleh Pemda untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata di masa pandemi ini.
Ilustrasi wisatawan yang sedang traveling di tengah pandemi Foto: Dok. Pegipegi
Masing-masing Pemda harus menetapkan protokol kesehatan untuk tempat pariwisata dan mempromosikan kepada masyarakat atau calon pengunjung bahwa tempat pariwisata di wilayahnya aman.
Selama pandemi, banyak pelaku usaha di sektor pariwisata yang babak belur terkena dampak. Untuk itu, PHRI menilai diperlukan stimulus berupa subsidi listrik dan pajak dari pemerintah bagi pelaku usaha di sektor pariwisata.
“Kalau usaha pariwisata itu paling besar pengeluarannya di listrik, kemudian pajak. Minimal harus ada stimulan berkelanjutan untuk itu,” pungkasnya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)