Pramugari Ini Beberkan Sikap Penumpang Berdasarkan Cara Berpakaian di Pesawat

4 Mei 2021 7:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pramugari memberikan champagne bagi penumpangnya (PTR) Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pramugari memberikan champagne bagi penumpangnya (PTR) Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Saat bekerja, pramugari tentunya menghadapi banyak penumpang. Setiap penumpang pesawat yang ditemui pasti memiliki karakter yang berbeda-beda. Mulai dari kebiasaan hingga cara berpakaian saat penerbangan.
ADVERTISEMENT
Namun, ternyata banyak dari penumpang yang salah dalam memilih pakaian atau 'saltum (salah kostum)' saat traveling menggunakan moda transportasi udara. Dalam sebuah forum Quora, seorang pramugari yang telah bekerja selama 10 tahun mengatakan bahwa mereka menilai penumpang dari apa yang dikenakan.
Pramugari yang tidak diketahui identitasnya itu mengungkapkan bahwa pakaian yang dikenakan penumpang akan membentuk kesan pertama bagi para awak kabin. Dilansir Express.co, pramugari tersebut memberikan tips berpakaian yang cocok dikenakan para penumpang saat di pesawat.
"Pakaian membuat kesan pertama, baik atau buruk. Jika seseorang datang ke pesawat mengenakan apa yang tampak seperti piyama bersantai, saya TIDAK terkesan!" katanya.
Ilustrasi traveler mengalami jet lag sampai terduduk di bandara Foto: Shutterstock
Menurut pramugari tersebut, cara berpakaian juga mempengaruhi sikap penumpang terhadap awak kabin. Misalnya penumpang dengan pakaian yang bersih dan rapi, mereka dinilai memberi kesan ramah, sopan, dan memiliki tutur kata yang baik ketika berinteraksi kepada pramugari.
ADVERTISEMENT
"Hal terbaik yang dapat kamu lakukan untuk diri sendiri di pesawat adalah bersikap baik, berbicara dengan baik dan sopan kepada pramugari," tambahnya.
Selain mendeskripsikan pribadi seseorang, cara berpakaian juga dapat mempengaruhi kenyamanan saat terbang, terutama saat bepergian jarak jauh. Pramugari tersebut juga menyarankan agar penumpang tidak menggunakan celana jeans atau jas ketika melakukan penerbangan jarak jauh, yang dapat menghabiskan waktu lebih dari 3 jam.
Ilustrasi pramugari membantu penumpang anak mengenakan seat belt Foto: Shutter Stock
Hal itu lantaran celana yang ketat seperti jeans dapat membatasi aliran darah pada tubuh, khususnya ketika seseorang tidak banyak melakukan aktivitas di ruangan ber-AC. Dengan terbatasnya ruangan di pesawat, penumpang pesawat dengan pakaian berbahan jeans akan semakin tidak nyaman.
Bukan hanya jeans, kamu juga sebaiknya tidak mengenakan pakaian dengan model jumpsuit saat penerbangan. Hal ini tentu akan membuat kamu kesulitan saat ingin pergi ke toilet yang sempit di pesawat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pramugari tersebut juga menjelaskan bagaimana cara awak kabin menilai pribadi penumpang yang melakukan upgrade kursi pesawat gratis. Pramugari lain dari forum yang sama, mengatakan bahwa kamu tidak perlu mengenakan pakaian desainer untuk mendapatkan upgrade, cukup berpakaian elegan, namun tetap bersahaja.
Tak perlu berpenampilan yang terlalu berlebihan. Cukup berpenampilan rapi dan sederhana. Sebab, petugas maskapai penerbangan juga menilai penampilan luar penumpang yang layak duduk di bangku kelas bisnis atau kelas satu.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).