Pria di Alaska Kedapatan Bawa Kotoran Rusa dalam Tas Tangan di Bandara

3 Mei 2019 8:58 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kotoran rusa yang dibawa penumpang di Juneau International Airport Alaska Foto: Instagram/@tsa
zoom-in-whitePerbesar
Kotoran rusa yang dibawa penumpang di Juneau International Airport Alaska Foto: Instagram/@tsa
ADVERTISEMENT
Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan perjalananmu, pihak bandara tentunya memiliki peraturan yang dibuat berdasarkan ketentuan dari Transportation Securiy Administration (TSA). Dari ketentuan-ketentuan tersebut, kamu akan mengetahui barang apa saja yang boleh dan yang tidak boleh dibawa saat berada di bandara sebelum memulai penerbangan.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja benda-benda tajam, buah-buahan berbau menyengat, pemantik api, atau senjata tajam. Karenanya seluruh penumpang harus melakukan pengecekan ketat saat berada di bandara melalui mesin pemindai. Biasanya apabila pihak berwenang mendapati dirimu membawa benda-benda yang tidak diperkenankan, barang milikmu itu akan diambil.
Apabila barang tersebut merupakan produk terlarang yang memang dicegat masuk, kamu mungkin saja akan diinterogasi atau diserahkan ke pihak berwajib.
Hal inilah yang terjadi pada salah seorang penumpang pria di Juneau International Airport (JNU) Alaska, Amerika Serikat, ketika pihak TSA mendapati bahwa ia membawa benda yang dinilai mencurigakan.
Mesin pemindai yang dilewati pria yang tak disebutkan namanya itu mendeteksi bahwa ia membawa bahan organik dalam jumlah yang cukup banyak. Karena dinilai mencurigakan, maka pihak TSA kemudian meminta sang pria itu untuk melakukan pengecekan.
ADVERTISEMENT
Saat pihak TSA membuka tas tangannya, mereka mendapati pria ini membawa sekantong besar kotoran rusa. Kotoran rusa tersebut berbentuk seperti kapsul dengan wujud yang sudah setengah kering. TSA kemudian mengunggahnya ke media sosial Instagram milik mereka dan menjuluki 'bahan organik' tersebut sebagai nugget rusa.
Dilansir Alaska Public Media, juru bicara Transportation Security Administration (TSA) Lisa Farbstein mengungkapkan, bahwa kejadian yang terjadi pada 15 April 2019 lalu itu memang sempat membuat pihak TSA tercengang, karena mereka mencurigai bahan organik tersebut sebagai bahan peledak dan nyatanya jauh dari ekspektasi.
"Petugas TSA membuka tas dan melihat kotoran rusa di dalamnya. TSA sebenarnya bisa saja melakukan pengecekan lebih lanjut ke pos pemeriksaan pada penumpang yang membawa barang-barang tidak biasa," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Lisa menambahkan bahwa mereka tidak bisa melakukannya karena TSA tidak pernah memiliki ketentuan khusus terkait etika membawa kotoran hewan dalam penerbangan. Selain itu, sang pria pembawa 'nugget rusa' tersebut mengakui bahwa tindakannya hanya berdasarkan iseng belaka dan sengaja dibawa sebagai oleh-oleh pada teman-teman politisi di kota tempatnya tinggal setelah berpetualang di Alaska.
Ilustrasi Rusa. Foto: Shutter Stock
Karena itu, sang pria kemudian dilepaskan dan diperbolehkan untuk melanjutkan perjalanannya dengan turut serta membawa kotoran rusa itu. Namun, dalam unggahan Instagramnya, TSA menyarankan agar penumpang selalu menyesuaikan barang bawaannya tak hanya disesuaikan dengan TSA saja, tapi juga ketentuan maskapai penerbangan yang akan digunakan.
"Meski TSA tidak punya kebijakan yang akan mencegah Anda bepergian dengan sekantong kotoran hewan, kami sangat menyarankan agar Anda mencari tahu kebijakan yang berlaku dalam maskapai penerbangan Anda. Beberapa maskapai mungkin saja memiliki aturan untuk menghindari situasi bau di pesawat mereka. Selain itu, meninggalkan 'suvenir' Anda akan sangat menyebalkan (karena baunya)," tulisnya dalam unggahan foto tersebut.
ADVERTISEMENT
Kalau kamu menemui penumpang seperti ini dalam pesawat, apa yang akan dilakukan?