Pria Ini Beli Sepeda di China, Pulangnya Gowes Lewati 15 Negara
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilansir Lonely Planet, pria itu bernama Josh Reid. Ia rela jauh-jauh datang ke Shanghai, China, untuk membeli sepeda secara langsung dari pabriknya.
Namun, ia tak lantas pulang menggunakan pesawat dan mengirim sepedanya melalui kargo.
Reid melintasi 15 negara sebelum sampai ke Newcastle, Inggris, usai membeli sepeda favoritnya Giant Revolt pada Juli 2019 lalu.
Perjalanan gowes-nya itupun ia abadikan melalui rekaman video drone yang kemudian diunggah di kanal YouTube-nya.
Dalam ceritanya, Josh mengaku telah menempuh perjalanan sejauh 9.300 miles atau sekitar 14.966 kilometer (km) dari China menuju Inggris. Tak hanya itu, perjalanannya yang memakan waktu 4 bulan tersebut juga melewati sebanyak 15 negara.
Mulai dari Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Uzbekistan, Georgia, Turki, Bulgaria, Serbia, Hungaria, Austria, Jerman, Luksemburg, Belgia, Belanda, hingga kemudian sampai di Newcastle, Inggris, pada 29 November 2019.
Reid mengaku perjalanannya tersebut terinspirasi dari sang ayah, yaitu Carlton Reid yang pernah melakukan perjalanan sekitar tahun 1980-an yang bersepeda di negara-negera Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
"Dengan ayah yang 'gila' sepeda, saya pada dasarnya tumbuh sebagai anak yang menggemari sepeda. Tur sepeda pertama saya adalah perjalanan ke Luksemburg bersama ayah saya saat saya berusia tujuh tahun," kata Reid.
"Dalam perjalanan pulang dari Shanghai, saya mengambil rute pulang di sepanjang jalan yang saya tempuh 14 tahun sebelumnya. Saya memiliki foto saya yang diambil di tempat yang sama setelah sekian lama," lanjutnya.
Meski demikian, Reid mengatakan perjalanannya itu bukanlah tanpa kendala. Ia harus pintar-pintar untuk memilih barang yang dibawa agar tidak terlalu berat.
"Pada perjalanan itu, saya tidak membawa tenda karena bakal menyusahkan saya, apalagi tujuan saya hanya ingin cepat pulang. Perjalanan dari China, saya melewati Kazakhstan dan melewati kota besar yaitu Almaty," katanya, seperti dikutip dari Daily Mail.
Selama di perjalanan, agar dirinya tidak tersesat meski memakai kompas di handphone-nya, Reid selalu mengikuti alur jalan truk, apalagi dirinya kerap melewati jalur sutera yang juga dilewati oleh truk-truk besar.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, dalam perjalanannya tersebut, ia mengaku kerap tidur di pinggir jalan dengan menggunakan sleeping bag-nya. Meski demikian, jika dirinya sangat kelelahan, ia terkadang menanyakan lokasi hotel saat dirinya melintasi sebuah negara tertentu.
Anehnya, saat ia menanyakan hal tersebut, para penduduk setempat kerap memberi tempat tinggal hingga menyajikan makanan tanpa membayar alias gratis.
Reid melakukan perjalanan bersepedanya dari China, lalu melewati Kyrgyzstan dan Tajikistan, berkendara sejauh 250 mil atau 402 km. Setelah itu, Reid melakukan perjalanan melewati Afghanistan lalu akhirnya ke Eropa.
Perjalanannya pun ia tutup dengan menaiki feri dari Amsterdam menuju Ijmuiden, lalu ke Newcastle, Inggris.
Dalam perjalanannya tersebut, Reid mengatakan mendapatkan banyak pengalaman yang berkesan, terutama dari orang-orang yang ditemuinya.
ADVERTISEMENT
"Pelajaran terbesar yang saya pelajari adalah bagaimana cara kita untuk percaya terhadap orang lain dan menerima kebaikan mereka. Banyak orang di luar sana yang sangat bersahabat dari yang kamu bayangkan, meski terkadang ada sedikit kendala bahasa," kata Reid.
"Memulai perjalanan yang sangat panjang mungkin terasa melelahkan. Tapi setiap kali Anda menginjak pedal, Anda lebih dekat ke tujuan daripada sebelumnya," pungkas Josh.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )