Rencana Wishnutama Bangun Ekosistem Pariwisata untuk Datangkan Wisman

11 Februari 2020 16:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio menekankan pentingnya membangun ekosistem pariwisata untuk mendorong kemajuan sektor pariwisata Indonesia. Apalagi, sektor pariwisata saat ini ditargetkan pemerintah mampu menjadi penghasil devisa terbesar bagi Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Jika kita berbicara tentang pariwisata, maka kita tidak hanya terbatas bicara soal promosi, tidak terbatas bicara soal infrastruktur, untuk memajukan industri pariwisata yang harus dibangun adalah ekosistemnya dari hulu sampai ke hilir. Harus dibangun secara komprehensif," ujar Wishnutama dalam sambutannya di acara Munas PHRI ke-17 di Resinda Hotel Karawang, Senin (10/2).
Menparekraf Wishnutama Kusubandio Foto: Dok. Kemenparekraf
Lebih lanjut, Wishnutama mengatakan bahwa pariwisata tidak hanya sekadar mempromosikan ataupun mengembangkan daerah-daerah wisata itu sendiri. Lebih dari itu, ada faktor-faktor lain yang juga mesti diperhatikan agar pariwisata di Indonesia bisa maksimal, seperti pengembangan SDM-nya, isu keamanan, hingga konektivitas.
"Karena pariwisata ini sebenarnya adalah ekosistem. Tidak bisa berdiri sendiri, ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi kemajuan pariwisata," lanjut Tama.
Untuk itu, saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menyiapkan strategi pariwisata nasional terintegrasi atau National Integrated Tourism Masterplan. Masterplan tersebut diharapkan dapat mempercepat kinerja dan inovasi bidang pariwisata untuk memasuki tahun 2020.
Ilustrasi pariwisata di Pantai Kuta Bali. Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan
"National Integrated Tourism Masterplan atau Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Nasional Terpadu atau disingkat Ripandu. Rencana ini akan lebih konkret, akan lebih detail, mempersiapkan rencana pembangunan pariwisata di Indonesia untuk jangka pendek dan jangka panjang," ujar Wishnutama.
ADVERTISEMENT
Wishnutama menjelaskan, salah satu strategi untuk pengembangan pariwisata di Indonesia adalah mengubah pandangan outbound strategy menjadi inbound strategy. Hal tersebut karena menurutnya outbound strategy yang dilakukan tidak sesuai dengan rencana pemerintah yang ingin mendatangkan devisa sebesar-besarnya. Karena bila mindset-nya selama ini adalah outbound, maka justru mendatangkan devisa untuk luar negeri bukan sebaliknya.
"Salah satu mindset yang penting untuk pariwisata di Indonesia adalah inbound strategy. Saya melihat maskapai penerbangan kita, pola pikir kita masih berpikir outbond strategy. Mikirnya hanya orang Indonesia mau ke mana. Bukan mencari potensi orang luar negeri mau ke Indonesia gimana. Ini adalah masalah menurut saya," lanjut Wishnutama.
Wisatawan Indonesia selfie saat traveling Foto: Shutter Stock
Padahal menurut machine learning dan search engine, serta berbagai data yang ada, banyak sekali minat orang luar negeri yang ingin datang ke Indonesia. Tetapi tidak ada layanan atau konektivitas yang cukup, sehingga agak sulit orang luar negeri datang ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita bicara inbound atau outbound logikanya sederhana. Kalau kita bicara outbond berarti ada 270 juta penduduk Indonesia yang ingin ke luar negeri. Kira-kira begitu. Tetapi kalau bicara inbound ada sekitar 7 miliar jiwa di dunia yang bisa kita cari potensinya untuk menuju Indonesia. Mendatangkan devisa lebih besar, tetapi effort-nya juga luar biasa," pungkas Wishnutama.