Respons Wishnutama soal Travel Advice Amerika Serikat dan Australia

9 Januari 2020 12:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama saat peresmian taman kumparan, Jumat (13/12). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama saat peresmian taman kumparan, Jumat (13/12). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Australia dan Amerika Serikat baru-baru ini mengeluarkan travel advice ke Indonesia sehubungan dengan kondisi cuaca buruk. Hal ini disebabkan oleh curah hujan tinggi yang mengakibatkan banjir bandang di sejumlah wilayah Indonesia di awal Tahun Baru 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja Australia yang mengeluarkan travel advice bagi warganya yang ingin berkunjung ke Indonesia, seperti diinfokan pada laman smartraveller.gov.au yang dikelola Department of Foreign Affairs and Trade Australia. Indonesia berada pada posisi berwarna kuning atau "Exercise a high degree of caution".
Menanggapi hal tersebut, Menparekraf Wishnutama melihat fenomena itu sebagai tantangan pariwisata.
"Kondisi travel advice kita selalu ada di kondisi yang bukan hijau dan selalu dalam kondisi kuning. Kalau kita buka travel advice-nya AS atau Australia itu dalam posisi kuning, sebelum banjir pun kita kuning. Nah, itu bagaimana kita memperjuangkan supaya itu bisa kembali hijau," ujar Wishnutama, ketika ditemui kumparan di sela-sela acara Launching CoE Banyuwangi 2020 di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf, Jakarta, Rabu (8/1).
Menparekraf Wishnutama. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Wishnutama juga membandingkan negara-negara tetangga, seperti Thailand, Malaysia, atau Singapura yang bisa berada di posisi hijau.
ADVERTISEMENT
"Sementara tetangga-tetangga kita seperti Thailand, Malaysia, Singapura, itu posisinya hijau, dan kalau kita mau berlibur terutama bersama orang-orang yang kita sayangi, kita kan ingin yang safe, yang aman. Itu yang penting," imbuh Wishnutama.
Dari hal tersebut, Wishnutama menegaskan bahwa pariwisata bukan hanya sekadar membangun infrastruktur dan mengemas event, tetapi ada hal lain yang juga perlu diperhatikan.
Menparekraf Wishnutama dan Wamenparekraf Angela dalam acara Ngopi Bareng di Oeang, M Bloc Space, Selasa (5/11). Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
"Jadi, pariwisata itu tidak hanya sekadar membangun infrastruktur atau event, tapi safety dan security juga penting. Ini bukan pekerjaan yang sederhana, karena perlu koordinasi dengan banyak lintas sektor," pungkas Wishnutama.
Sementara itu, meski Indonesia berada dalam posisi kuning dalam travel advice yang dikeluarkan oleh AS dan Australia, tetapi tingkatannya belum sampai pada travel warning yang sifatnya larangan.
ADVERTISEMENT