Ribuan Pesawat dari Maskapai Besar di Eropa Lakukan Penerbangan Hantu

15 Januari 2022 9:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesawat tengah terbang Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat tengah terbang Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ribuan pesawat dari maskapai penerbangan besar di Eropa terpaksa menerbangkan pesawat kosong mereka untuk menjaga waktu keberangkatan dan pendaratan yang berharga di bandara-bandara besar dunia.
ADVERTISEMENT
Dilansir News Au, maskapai penerbangan terbesar kedua di Eropa, Lufthansa, mengatakan kalau pihaknya harus melakukan 18 ribu penerbangan hantu selama musim dingin.
Menteri Mobilitas Federal Belgia, Georges Gilkinet, meminta kepada Uni Eropa untuk menghentikan penerbangan hantu karena layanan tambahan itu membingungkan dari sudut pandang ekonomi dan ekologi.
Sebuah pernyataan dari Lufthansa juga meminta lebih banyak fleksibilitas jangka pendek karena permintaan yang sangat menurun.
Ilustrasi pesawat terbang. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
“Tanpa fleksibilitas terkait krisis ini, maskapai terpaksa terbang dengan pesawat yang hampir kosong, hanya untuk mengamankan slot mereka,” kata pihak Lufthansa.
Di bawah aturan pra-pandemi, aturan "gunakan atau hilangkan" yang berarti maskapai penerbangan harus menggunakan setidaknya 80 persen dari slot yang dialokasikan untuk menjaga waktu penerbangan mereka, namun Uni Eropa telah melonggarkan hingga 50 persen.
ADVERTISEMENT
Dari perspektif peraturan, bisa dipastikan maskapai penerbangan besar tidak dapat menghabiskan waktu terbang tersebut, untuk mencegah persaingan dari maskapai kecil dan maskapai penerbangan yang baru muncul.
Meskipun demikian, juru bicara senior Komisi Eropa cabang eksekutif Uni Eropa, Stefan De Keersmaecker, telah membantah klaim maskapai penerbangan yang dipaksa untuk mengoperasikan penerbangan hantu.
Ada data dan perkiraan dari Eurocontrol yang melaporkan lalu lintas dari awal 2022 berada di 77 persen dari tingkat pra-pandemi.
“Selain tingkat penggunaan slot yang lebih rendah, perusahaan juga dapat meminta 'pengecualian non-penggunaan yang dibenarkan' untuk tidak menggunakan slot. Jika rute tidak dapat dioperasikan karena tindakan sanitasi, misalnya ketika varian baru muncul selama pandemi,” tulis Stefan De Keersmaecker di akun twitter resmi miliknya.
ADVERTISEMENT
“Karena itu, aturan UE tidak mewajibkan maskapai penerbangan untuk terbang atau membiarkan pesawat kosong di udara. Memutuskan untuk mengoperasikan rute atau tidak adalah keputusan komersial oleh perusahaan penerbangan dan bukan hasil dari aturan UE," tambahnya.