news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Saat Investasi Tak Kalah Penting dari Traveling

6 Desember 2019 20:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi junior milenial backpacking ke Bali Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi junior milenial backpacking ke Bali Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Saat ini, traveling menjadi salah satu aktivitas yang paling sering dilakukan oleh generasi milenial. Bahkan, bisa dikatakan, sebagian besar pendapatan mereka dialokasikan untuk kegiatan tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal ini berbanding terbalik dengan generasi zaman dulu yang lebih memilih mengalokasikan sebagian pendapatannya untuk investasi jangka panjang, seperti mobil atau rumah.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Realty Mogul, orang-orang berusia 18-34 tahun lebih suka menghabiskan uang untuk bepergian daripada membeli rumah. Alasannya, pengalaman jauh lebih penting dibandingkan apa pun.
Bhima Yudhistira, Ekonom Muda dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF). Foto: Dok. OCBC NISP
Bhima Yudhistira, Ekonom Muda dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), turut menjelaskan mengapa generasi milenial lebih memilih mengalokasikan sebagian pendapatannya untuk traveling ketimbang investasi.
"Milenial ini lagi keranjingan apa yang disebut sebagai experience economy. Jadi, pengalaman itu adalah segalanya. Makanya dia (milenial) akan spend berapa pun untuk traveling, untuk hunting tiket murah, makanya kemudian ada online travel agent, kemudian juga hotel-hotel murah yang menjamur di banyak tempat," ucap Bhima saat OCBC NISP Coffee Morning Talk, di Mercantile Atletic Club WTC 1, Sudirman, Jakarta, Jumat (6/12).
Ilustrasi tas traveler Foto: Shutter Stock
Bhima melanjutkan, adanya tren ini secara otomatis berpengaruh terhadap produk perbankan, misalnya KPR bahkan kredit kendaraan bermotor. Namun, suatu ketika, mereka akan melihat rumah sebagai kebutuhan yang penting.
ADVERTISEMENT
"At the end of the day, experience ekonomi ini menurut saya memang pengaruhnya datang dari social media. Tapi, suatu saat ketika milenial ini sudah mulai berkeluarga, mulai kemudian ada kebutuhan keluarga, pasti ada tekanan sosial. Alhasil, kembali lagi melihat rumah menjadi hal yang penting," ucap Bhima.
Ilustrasi rumah dengan KPR bersubsidi. Foto: Dok. Kementrian PUPR
Melihat tren ini, Bhima menyarankan kepada generasi milenial untuk tetap membuat manajemen keuangan. Sebab, jika tidak dipersiapkan dari sekarang, maka masa tua nanti ketika mereka sudah berkeluarga, mereka akan kelimpungan sendiri.
"Baiknya, sih, adalah ketika awal mula bekerja itu sudah mulai menyisihkan. Setidaknya, menabung dulu untuk DP, karena jika terlalu latah, semua dihabiskan untuk traveling, itu enggak sehat bagi milenial ke depannya. Ketika ke depannya harga rumah sudah naik dan mereka butuh rumah pada saat itu, ketika mereka berkeluarga, mereka akan kelimpungan karena harga rumah sudah semakin mahal. Alhasil, malah menjadi milenial gelandangan," ucap Bhima.
com-Ilustrasi membuat buku tabungan Foto: Shutterstock
Sementara itu, dari sisi perbankan, Bhima menjelaskan pentingnya pengenalan literasi keuangan yang ditanamkan sejak dini sehingga pihak perbankan dapat lebih mudah merangkul para generasi milenial.
ADVERTISEMENT
"Bank harus masuk sampai ke level SMP (Sekolah Menengah Pertama), bahkan untuk mempersiapkan milenial dan adik-adiknya milenial ini. Melakukan sosialisasi, bagaimana, sih, manajemen keuangan yang memang harus disiapkan generasi masa depan ketika antara pendapatan pada waktu awal kerja dengan harga rumah itu memang sekarang naiknya luar biasa harga rumahnya. Makin enggak berbanding lurus," jelas Bhima.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja. Foto: Dok. OCBC NISP
Masih dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaj,a mengatakan, untuk menggugah milenial tertarik berinvestasi, serta menjawab kebutuhan finansial dan layanan khusus yang mendukung generasi muda mencapai aspirasinya, Bank OCBC NISP menghadirkan inovasi produk dan solusi layanan end-to-end.
"Kami telah hadirkan KPR Easy Start untuk milenial yang sulit punya rumah karena tidak sanggup bayar cicilan KPR. Selain KPR Easy Start, kami hadirkan solusi Nyala Bisnis, Nyala Individu, dan Basic yang kesemuanya memberikan kemudahan pengelolaan keuangan pribadi dan usaha," tutup Parwati.
ADVERTISEMENT