Sah! Kampung Cipedak Jagakarsa Diresmikan sebagai Kampung Alpukat

16 Juni 2019 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali saat melakukan pemetikan buah alpukat. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali saat melakukan pemetikan buah alpukat. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
ADVERTISEMENT
Ada yang berbeda dengan gelaran tahunan “Gebyar Festival Budaya Betawi Cipedak Kampung Alpukat 2019” tahun ini. Pasalnya, Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali mencanangkan Kampung Cipedak Rw 009 Srengseng Sawah sebagai Kampung Alpukat.
ADVERTISEMENT
“Awalnya saya dapatkan secara mendadak ketika diajak oleh ketua RW di sini, untuk memperkenalkan alpukat. Saya katakan alpukat ini hasil apa? Hasil silang orang sini asli. Ada pohon aslinya di sini. Nah, pohon itu punya kekhasan dan keistimewaan tersendiri dan kemudian dari pohon itu sudah di-stek kemana-mana dan hasilnya sudah ribuan,” ujar Marullah Matali saat ditemui kumparan di Kampung Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (16/6).
Jazuri, Salah satu Pembudidaya Alpukat Cipedak. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Bersamaan dengan dibukanya Festival Budaya Betawi Kampung Alpukat Cipedak 09 tersebut, Marullah pun mengungkapkan bahwa alpukat yang berasal dari Kampung Cipedak memiliki kekhasan tersendiri dari buah alpukat pada umumnya. Oleh sebab itu, buah alpukat yang dimiliki Kampung Cipedak menjadi salah satu daya tarik tersendiri di tempat ini.
ADVERTISEMENT
“Yang membedakan pohon alpukat di Cipedak adalah pohonnya yang ternyata memiliki zat yang tidak disukai oleh hama atau ulat. Selain itu, buahnya juga lebih legit dan kuning daging buahnya lebih pekat,” tambah Marullah.
Salah seorang warga yang menujukkan alpukat khas Cipedak. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Marullah pun mengungkapkan bahwa Kampung Cipedak sebenarnya sudah diperkenalkan akan menjadi Kampung Alpukat sejak tahun lalu.
“Awalnya tahun kemarin, ketika saya datang ke Festival Cipedak ketiga. Saya diperkenalkan buah asli Kampung Cipedak. Saya pikir buah Kampung Cipedak adalah buah cipedak tapi ternyata yang dikembangkan di sini adalah Alpukat,” ujar Marullah.
Pencanangan Kampung Alpukat Cipedak 09. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Ia pun mengatakan, program Pemerintah Kota Jaksel satu rumah satu pohon alpukat diharapkan dapat semakin menambah banyak jumlah pohon alpukat yang berkembang. Sehingga, ke depannya Kampung Cipedak akan memiliki sebuah festival tersendiri yaitu festival buah alpukat.
ADVERTISEMENT
“Diharapkan 2-3 tahun akan ada banyak pohon alpukat dan nanti akan ada festival buah alpukat di Kampung Cipedak. Jadi, orang yang ingin mencari dan makan buah alpukat yang bagus itu ada di Kampung Cipedak,” tambah Marullah.
Gebyar Festival Budaya Betawi Cipedak Kampung Alpukat 2019. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Selain itu, menurut Marullah, Kampung Alpukat Cipedak bakal dimasukkan ke dalam dalam perencanaan Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Tak hanya untuk memperkenalkan buah tersebut, festival ini juga menjadi bentuk pelestarian budaya Betawi.
“Kalau ini betul terwujud, ini akan jadi daya tarik baru bagi perkampungan budaya Betawi. Bukannya untuk menyaingi Setu Babakan. Tapi ini masuk kawasan perencanaan Setu Babakan yang 289 hektare. Jadi, ini (Kampung Alpukat) nantinya punya nilai tambah tersendiri bagi perkampungan budaya Betawi,” tandas Marullah Matali.
ADVERTISEMENT