Sandiaga Optimistis Target Wisman Tercapai Meski Bandara Internasional Dikurangi

7 Mei 2024 12:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penumpang di bandara. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penumpang di bandara. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah secara resmi memangkas jumlah bandara internasional di Indonesia yang semula berjumlah 34 menjadi 17. Keputusan pengurangan jumlah bandara internasional Indonesia menjadi 17 bandara ini tertuang dalam Keputusan Menteri Nomor 31/2024 tentang Penetapan Bandar Udara Internasional pada tanggal 2 April 2024.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno optimistis bahwa hal tersebut tak mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. Menurutnya target 14,3 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun 2024 tetap akan tercapai terlepas dari pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.
Menparekraf Sandiaga Uno saat Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar di Gedung Sapta Pesona pada Senin (12/2). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Sandiaga mengatakan bahwa kunjungan wisman di 17 bandara, yang telah dicabut statusnya sebagai bandara internasional oleh Kementerian Perhubungan, hanya melayani sekitar 200 kunjungan pada tahun 2023.
"Jadi, dibandingkan target 14 juta kunjungan wisman, itu sangat tidak berdampak pada target kunjungan wisman," kata dia dalam Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar beberapa waktu lalu seperti dikutip Antara.

Konsep Hubs and Spokes pada Penerbangan Internasional

Sandiaga menjelaskan bahwa Pemerintah sedang merancang konsep hubs and spokes untuk penerbangan internasional.
ADVERTISEMENT
Konsep ini bertujuan untuk memusatkan penerbangan internasional ke beberapa bandara utama yang akan berfungsi sebagai hub dan menghubungkan ke bandara-bandara lain di Indonesia.
Ilustrasi Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta. Foto: onyengradar/shutterstock
Ia berharap konsep ini dapat meningkatkan efisiensi, menambah jumlah wisatawan asing, mengurangi beban biaya, serta meningkatkan efektivitas penerbangan internasional di Indonesia.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, mengatakan keputusan pengurangan jumlah bandara internasional Indonesia menjadi 17 bandara ini dilakuan untuk mendongkrak penerbangan nasional.
Ilustrasi koper di bandara. Foto: Prostock-studio/Shutterstock
"Tujuan penetapan ini secara umum adalah untuk dapat mendorong sektor penerbangan nasional yang sempat terpuruk saat pandemi COVID-19. Keputusan ini juga telah dibahas bersama kementerian dan lembaga terkait di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi," kata Adita Jakarta, Jumat (26/4).
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) dalam konferensi pers pada hari Kamis (2/5) mengatakan bahwa 17 bandara yang dicabut status internasionalnya hanya melayani 169 wisatawan mancanegara sepanjang 2023.
ADVERTISEMENT