Sandiaga: Second Home Visa Bantu Target 7,4 Juta Kunjungan Wisman di 2023

10 November 2022 10:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pemberlakuan Electronic Visa on Arrival (eVoA). Foto: Dok. Imigrasi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemberlakuan Electronic Visa on Arrival (eVoA). Foto: Dok. Imigrasi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) RI, secara resmi meluncurkan kebijakan visa rumah kedua atau second home visa. Dengan visa ini, Warga Negara Asing (WNA) ataupun wisatawan mancanegara (wisman) dapat tinggal selama lima hingga 10 tahun.
ADVERTISEMENT
Terkait pemberlakuan second home visa, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengatakan bahwa hal itu bisa meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia. Kemudahan pelayanan visa tentunya semakin memudahkan wisman yang ingin datang ke Indonesia.
Menparekraf Sandiaga Uno bertemu Menpar Arab Saudi, Ahmed Al Khatieb di World Travel Market, London. Foto: Kemenparekraf RI
“Pada 2023, Indonesia menargetkan 3,5 juta sampai dengan 7,4 juta kunjungan wisatawan mancanegara. Kami yakin bahwa second home visa dengan masa berlaku 5-10 tahun bisa menjadi pintu bagi ceruk pasar wisman yang memenuhi kriteria," ujar Sandiaga, seperti dilansir Antara.
Selain kemudahan layanan visa, upaya lain yang dilakukan pemerintah adalah dengan terus mempromosikan keindahan Indonesia pada dunia.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menegaskan keikutsertaanya dalam pameran pariwisata terbesar kedua di dunia, yaitu "World Travel Market (WTM) London 2022" yang berlangsung di Excel, London, Inggris, selama 7-9 November 2022.
Ilustrasi wisman asal India. Foto: Kemenparekraf
Keikutsertaan Indonesia dalam bursa pariwisata yang telah ada sejak 1980 itu juga menjadi upaya Kemenparekraf untuk memasarkan pariwisata Tanah Air, sebagai salah satu destinasi utama di Asia Tenggara untuk pasar Inggris.
ADVERTISEMENT
"Mengingat pariwisata Indonesia bagi wisatawan mancanegara telah dibuka sejak Februari 2022, sehingga dengan partisipasi kita dalam World Travel Market London diharapkan dapat meningkatkan devisa negara melalui pariwisata dan mendorong penciptaan lapangan kerja baru dan berkualitas," kata Sandiaga.

Upaya Bangkitkan Pariwisata Tanah Air

Menparekraf Sandiaga Uno hadiri Indonesian Day di Vinegard Yard, London. Foto: Dok. Istimewa
Beberapa upaya telah dilakukan pemerintah untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata. Di antaranya pembebasan persyaratan tes PCR bagi pelaku perjalanan internasional yang sehat pada saat kedatangan, pembebasan persyaratan karantina untuk wisatawan yang sudah vaksinasi lengkap, hingga pemberlakuan visa on arrival khusus wisata untuk 86 negara sejak September 2022.
Selain itu, upaya lainnya adalah dengan menghadirkan bebas visa untuk negara anggota ASEAN, dan juga second home visa yang baru-baru ini diluncurkan.
Ilustrasi penumpang pesawat di bandara AP I. Foto: Dok. Angkasa Pura 1
Sementara itu, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini, menambahkan bahwa keikutsertaan Indonesia pada WTM London 2022 tak hanya sebagai bentuk promosi, tetapi juga untuk memfasilitasi 36 pelaku pariwisata Indonesia. Pelaku pariwisata tersebut terdiri dari biro perjalanan wisata, tour operator, destination management company, dan jaringan hotel untuk mengaktifkan kembali bisnis mereka melalui pameran pariwisata global.
ADVERTISEMENT
Pelaku pariwisata itu menawarkan berbagai paket wisata menarik, termasuk Bali dan lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) yang menjadi andalan Indonesia.
Kaldera Toba, Sumatera Utara Foto: Shutter stock
Lima DPSP itu adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Likupang di Sulawesi Utara.
Adapun, target yang diharapkan dari keikutsertaan Indonesia pada WTM London 2022 ini sebesar 29.500 pax/per orang, dengan nilai transaksi wisman diharapkan mencapai Rp 322,28 miliar atau 20,578,512 dolar AS.
Kemenparekraf menghadirkan Pavilion Wonderful Indonesia dengan area seluas 100 meter kubik (m2) dan berlokasi di booth AS900.
Pihaknya mengincar kelas menengah ke atas di Eropa yang menjadi segmentasi utama, mengingat kalangan tersebut memiliki kemampuan melakukan perjalanan wisata long haul (jarak jauh) ke luar negeri di tahun depan, meskipun ada ancaman resesi.
ADVERTISEMENT
"Citra Indonesia sebagai destinasi pariwisata yang aman, nyaman, dan berdaya saing yang mengutamakan kualitas dan berkelanjutan perlu terus dibangun, sehingga pencitraan positif untuk mendorong calon wisatawan pasar Eropa pada umumnya dan pasar Inggris pada khususnya untuk berkunjung ke Indonesia," kata Ni Made.