Sandiaga soal Turis Dipalak Rp 50 Ribu di Bromo: Jangan Sampai Wisatawan Kapok

29 Juni 2022 8:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemilik menunggu wisatawan untuk naik kuda di Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (13/6/2021). Foto: Umarul Faruq/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pemilik menunggu wisatawan untuk naik kuda di Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (13/6/2021). Foto: Umarul Faruq/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Baru-baru ini kejadian tidak mengenakkan terjadi di Kawasan Wisata Bromo. Seorang wisatawan dimintai uang Rp 50 ribu karena mengambil video dari kuda seorang pemandu di sana.
ADVERTISEMENT
Dalam video yang diunggah Aldi di akun TikTok-nya, aldidutcho, itu, terlihat Aldi sedang mengambil video Gunung Bromo, dan di depan Aldi ada pemilik dengan kudanya sedang berjalan.
Mengetahui dirinya divideokan, pengemudi kuda tersebut berbalik arah dan meminta uang Rp 50 ribu. Aldi pun berkata akan menghapus video tersebut, namun sang pengemudi kuda tetap meminta uang Rp 50 ribu, meskipun video sudah dihapus.
Menparekraf Sandiaga Uno saat workshop Kabupaten dan Kota (KaTa) Kreatif di Cirebon, Jawa Barat, Minggu (19/6). Foto: Dok. Istimewa
Lantas hal ini membuat video tersebut viral dan sangat disayangkan oleh banyak wisatawan lokal maupun asing. Berita ini sampai ke telinga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Indonesia, Sandiaga Uno.
"Yang di Bromo saya sudah dengar, saya juga sudah memberikan instruksi kepada pihak-pihak terkait. Bromo ini adalah kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)," kata Sandiaga Uno.
ADVERTISEMENT
Bromo juga menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia. Karena sesuai dengan konsep normalize, customize, localized, personalize, dan smaller in size yang sedang diterapkan kemenparekraf untuk kebangkitan pariwisata pasca-pandemi.
Warga menikmati pemandangan di kawasan Gunung Bromo, di Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (27/6). Foto: Zabur Karuru/ANTARA FOTO
"Kemarin ada perlakuan yang tidak nyaman dari salah satu pemandu pariwisata terhadap wisatawan. Ini sangat disayangkan. Saya sudah memberikan instruksi untuk sosialisasi dan edukasi," ujar Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno juga meminta kelompok sadar wisata (Pokdarwis) untuk membantu untuk memberikan pemahaman, bahwa keselamatan, keamanan, dan kenyamanan dari wisatawan itu harus diutamakan.
"Jangan sampai wisatawan kapok. Apalagi kalau diketok. Cara berjualan ekraf itu kalau kita kejar mereka akan lari, kalau kita getok akan kapok," tutur Sandiaga.
Sebaiknya, demi pariwisata berkelanjutan maka dalam melakukan kegiatan ekonomi kreatif harus mengutamakan keramahtamahan. Ini bukan hanya berlaku di Bromo, tapi semua destinasi wisata di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT