Sandiaga Uno Dukung Long Term Visa untuk Wisman yang Ingin Workcation di Bali

16 Maret 2021 19:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wisatawan workcation. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wisatawan workcation. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Bali menjadi salah satu destinasi di Indonesia yang paling terdampak sepinya pariwisata akibat pandemi COVID-19. Selama setahun pandemi, banyak bisnis properti di Bali yang harus berjuang agar tetap bertahan.
ADVERTISEMENT
Bahkan, tak sedikit hotel maupun guest house yang harus gulung tikar karena tak adanya kunjungan wisatawan ke Bali. Begitu juga dengan mangkraknya pembangunan penginapan.
Melihat hal ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, mengupayakan berbagai cara agar bisnis properti kembali bergeliat. Seiring dengan pembukaan kembali Pulau Dewata lewat konsep travel bubble, Sandi ingin program staycation direalisasikan agar Bali dapat kembali pulih seperti sedia kala.
Menparekraf, Sandiaga Uno. Foto: Dok. Kemenparekraf
Terlebih, tren digital nomad atau seseorang yang bekerja tanpa terikat oleh waktu dan tempat kini tengah marak di seluruh dunia. Pandemi COVID-19 juga mengubah gaya hidup masyarakat yang semula harus bekerja di kantor menjadi bebas, tanpa terbatas ruang dan waktu.
Tren workcation ini pula yang dianggap Sandi sangat mungkin diterapkan di Bali. Mengingat Bali juga memiliki keindahan alam yang dilengkapi dengan infrastruktur telekomunikasi mumpuni.
ADVERTISEMENT
"Kita lihat trennya ini adalah digital nomad-staycation. Jadi kalau bekerja di Bali dan tidak terlalu jauh dari pantai, ini akan sangat menjadi daya tarik, apalagi dengan cuaca yang bagus, budaya yang sangat indah dan masyarakat yang sangat ramah," ungkap Sandiaga Uno, usai berbincang dengan sejumlah pimpinan hotel terkemuka di Ubud, Bali, Selasa (16/3),
"Bali menawarkan gaya hidup yang sehat, juga propertinya dalam kondisi yang baik dan tentunya kulinernya semakin terjangkau. Ini adalah afirmasi bahwa Bali segera bergerak dan bangkit kembali," tambahnya.
Manta Bay di Pantai Kelingking, Nusa Penida Foto: Booking.com
Untuk merealisasikan wacana tersebut, Kemenparekraf bersama dengan Direktorat Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) tengah merumuskan long term visa.
Berbeda dengan visa kunjungan sebelumnya, long term visa ini memiliki masa waktu lima tahun, serta dapat diperbaharui.
ADVERTISEMENT
"Ini menjadi satu pra syarat utama agar lebih banyak masyarakat dunia digital nomad mempertimbangkan Bali sebagai second home (rumah kedua) dan semakin banyak orang yang bekerja di rumah," tutur Sandi.
Nantinya, diharapkan dengan banyaknya wisatawan mancanegara (wisman) yang menjadikan bali 'rumah kedua', bisnis properti di Pulau Dewata kembali akan tumbuh. Dengan begitu, ekonomi Bali juga akan segera bangkit lewat penciptaan lapangan kerja, serta penyerapan tenaga kerja seluas-luasnya.
"Investasi di properti pariwisata adalah salah satu pilar untuk menghidupkan kembali perekonomian bangsa setelah pandemi covid-19," ujar Sandi.
"Semoga upaya kita bisa segera terealisasi, saya yakin ini adalah kekuatan dunia usaha dan masyarakat bahu membahu untuk bukan hanya untuk bertahan, tapi bisa mengambil peluang dan mencetak pemenang," pungkasnya.
ADVERTISEMENT