Sandiaga Uno: Pembukaan Border untuk Turis Asing pada Juni-Juli Masih On Target

3 Mei 2021 17:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wisatawan di Taman Budaya Garuda Wishnu Kencana Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wisatawan di Taman Budaya Garuda Wishnu Kencana Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, memastikan kunjungan wisatawan mancanegara atau turis asing ke Indonesia tetap sesuai dengan target. Sandiaga Uno mengatakan kasus masuknya warga India ke Indonesia tidak mempengaruhi pembukaan border pada Juni-Juli 2021 mendatang.
ADVERTISEMENT
"Untuk bulan Juni-Juli itu masih sesuai target atau on target tetapi untuk Travel Corridor Arrangement (TCA), informasi yang kita terima sedang difinalisasikan tetapi kita akan mempertimbangkan keadaan terkini di India," kata Sandiaga dalam Extended Weekly Press Briefing yang digelar Senin (3/5).
Menparekraf Sandiaga Uno memberikan keterangan resmi saat Weekly Press Briefing, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (27/4). Foto: Dok. Kemenparekraf
Untuk itu, Sandiaga mengatakan akan melakukan beberapa langkah antisipasi terkait hal tersebut. Salah satunya dengan membatasi masuknya warga negara India ke Indonesia.
"Ini yang menjadi pusat perhatian kita sekarang bahwa melihat di pantauan berita-berita dan informasi yang kita terima keadaan yang memprihatinkan oleh negara sahabat kita, India," ujar Sandiaga.
Ilustrasi wisatawan yang sedang memilih oleh-oleh Foto: Shutter Stock
"Kita tidak ingin itu terjadi di Indonesia oleh karena itu langkah-langkah antisipatif dan preventif dilakukan, salah satunya adalah peniadaan mudik juga langkah secara tegas menutup penerbangan dan perbatasan kita bagi warga negara dari India untuk masuk ke Indonesia ini langkah antisipasi kita," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sandiaga memastikan bahwa pihaknya tidak ingin pembukaan kunjungan turis asing tersebut dilakukan tetap dengan koridor yang tepat. Sehingga tidak menjadi risiko penyebaran COVID-19 terutama dengan varian-varian baru.
Ilustrasi wisatawan di Bali Foto: Dok. Kemenparekraf
Sementara itu, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf, R Kurleni Ukar, mengatakan, berkaitan dengan pembukaan kunjungan wisman pada Juni-Juli mendatang juga akan melihat perkembangan kasus yang ada.
"Pembukaan itu harus berbasis fakta dan data, jadi kita monitoring datanya apakah itu sudah memungkinkan atau tidak. Jadi, kita tidak ingin gegabah untuk membuka border jika memang kita tidak siap," ujarnya.
Perempuan yang akrab disapa Bu Nike itu juga menambahkan bahwa pembukaan kunjungan wisman pada Juni-Juli tersebut juga bergantung dengan kesiapan daerah dan industri yang akan dibuka
ADVERTISEMENT
"Yang paling penting adalah kesiapan industri dan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengatur wisatawan yang datang ke daerahnya itu bisa tidak membawa COVID-19 dan tidak terkena COVID-19 saat masuk ke Indonesia," pungkasnya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)