Sandiaga: Wisata Lokal yang Buka Saat Lebaran Wajib Patuhi Protokol Kesehatan

20 April 2021 8:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung berinteraksi dengan satwa saat berkunjung di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta, Sabtu (20/6). Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung berinteraksi dengan satwa saat berkunjung di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta, Sabtu (20/6). Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, mengatakan destinasi wisata lokal yang dibuka saat lebaran wajib mematuhi protokol kesehatan yang disiplin dan ketat.
ADVERTISEMENT
Hal itu dikarenakan wisatawan diprediksi akan mengunjungi destinasi-destinasi wisata lokal, karena adanya larangan mudik tahun ini.
Dalam Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin (19/4), Sandiaga meminta awak media agar bisa menyampaikan pesan kepada masyarakat supaya mematuhi dan menghormati peraturan pemerintah terkait pelarangan mudik.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat memberikan keterangan resmi pada Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin (19/4) Foto: Dok. Kemenparekraf
“Media diharapkan bisa menyampaikan kepada masyarakat luas, bahwa keputusan pemerintah untuk meniadakan mudik agar dihormati dan dipatuhi. Belajar dari pengalaman mudik tahun lalu dan Nataru (Natal dan Tahun Baru), jumlah peningkatan kasus (COVID-19) saat mudik lebaran naik 94 persen dan saat libur nataru mencapai 70 persen,” kata Sandiaga, seperti dikutip dari keterangan resminya, Selasa (20/4).
Sandiaga menambahkan, Kemenparekraf memastikan wisata-wisata lokal harus siap menerapkan protokol yang ketat dan disiplin.
Ilustrasi wisatawan yang melakukan pemeriksaan kesehatan Foto: Dok. Kemenparekraf
Untuk itu, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah memastikan penerapan PPKM skala mikro berjalan dengan baik, untuk mengantisipasi mobilitas masyarakat karena tidak melakukan mudik saat lebaran 2021. Mulai dari membatasi kapasitas wisatawan hingga jam operasional destinasi wisata.
ADVERTISEMENT
“Kita perlu antisipasi masyarakat saat menghabiskan waktu libur lebaran. Keputusan akhir berada di ranah pemerintah daerah dan Satgas COVID setempat, jika terjadi peningkatan jumlah COVID-19 di daerah tersebut, keputusan untuk menutup destinasi wisata ada di tangan daerah setempat,” lanjut Sandiaga.
Ilustrasi gerbang masuk kawasan Ancol Foto: Dok. Ancol
Selain itu, Sandiaga juga mengatakan bahwa rencana penerapan TCA di Bali pada Juni-Juli 2021 masih berjalan sesuai rencana. Pihaknya terus melakukan monitoring dan evaluasi serta mendorong akselerasi vaksinasi di Bali yang ditargetkan 2 juta masyarakat Bali telah menjalani vaksinasi COVID-19 pada pertengahan 2021.
“Sesuai arahan Presiden, Bali mendapat prioritas vaksinasi lantaran Bali sangat tergantung pada sektor pariwisata. Alhamdulillah kesiapan dari dosis vaksin ini sekarang sudah lebih tersedia dan sekarang yang perlu disiapkan vaksinatornya,” kata Sandiaga.
ADVERTISEMENT
Vaksinasi di Bali sendiri merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para wisatawan di destinasi paling favorit.
"Kalau vaksinasi sudah dilakukan, berarti ada satu rasa aman dan nyaman bagi wisatawan. Progres pemberian vaksinasi ini tentunya memberikan semangat baru untuk para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali,” pungkasnya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)