Seaplane Pertama di Indonesia Resmi Hadir di Batam
ADVERTISEMENT
Nampaknya kini pemerintah memang sedang gencar-gencarnya untuk mendorong industri pariwisata ke kancah internasional.
ADVERTISEMENT
Berbagai cara juga sudah ditempuh, seperti mengadakan festival bertaraf internasional, promosi pariwisata di negara luar, hingga ikut serta dalam berbagai acara.
Satu lagi langkah baru yang diambil oleh pemerintah untuk memajukan pariwisata Indonesia adalah melalui Seaplane. Seaplane sendiri merupakan pesawat yang dapat lepas landas dan mendarat di atas air.
Bandara Hang Nadim, Batam, menjadi bandara pertama yang akan menawarkan Seaplane ini. Nantinya, Seaplane akan beroperasi menuju pulau Bawah Resort di Provinsi Kepulauan Riau.
Setelah menunggu 1,5 tahun, akhirnya Seaplane ini akan beroperasi. Perizinan adalah masalah utama mengapa Seaplane terlambat untuk dioperasikan.
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata, Indroyono Soesilo, mengatakan bahwa Seaplane ini pertama kali dihadirkan untuk pariwisata pada awal Januari 2018.
Pesawat Amphibi jenis Viking Twin Otter-400 dengan kode pesawat DHC-400 merupakan pesawat Seaplane pertama untuk pariwisata di Indonesia. Tentunya, penerbangan ini harus memiliki sertifikat pesawat khusus dan harus terintegrasi PK (Indonesia).
ADVERTISEMENT
"Bukan itu saja, pilotnya pun harus memilki izin khusus mendarat di darat dan di air. Lalu, bandara di air juga harus memenuhi persyaratan dan izin pihak-pihak yang kompeten dan terkait,” ucap Indroyono, seperti dikutip dari Facebook Kementrian Pariwisata.
Indroyono ingin Resort Pulau Bawah Kepulauan Riau bisa didatangi wisatawan High-End tourist dari Eropa dan Rusia. Selain itu, ia juga ingin ada penerbangan pulang pergi dari Singapura menuju Batam-Pulau Bawah.
Dengan adanya Seaplane ekosistem, pulau-pulau cantik yang menjadi kekuatan Pesona Indonesia akan semakin terkoneksi. Apa lagi setelah Direktur Jendral Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan mengeluarkan Certificate Water Aerodrome atau bandara pendaratan Seaplane dengan No PK perdana di Indonesia.
Arief Yahya, selaku Menteri Pariwisata tentunya menyambut dengan baik jurus ini. Ia berharap dengan menggunakan Seaplane waktu tempuh akan semakin cepat. Wisatawan pun tak akan bosan untuk menunggu.
ADVERTISEMENT
Seperti misalnya Rute Batam ke Anambas yang butuh perjalanan 6 jam lamanya kini hanya 1 jam saja dengan Seaplane.
“Ini sangat mungkin bisa diterapkan di Kepulauan Seribu, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Danau Toba, Morotai, Labuan Bajo, dan Mandalika yang sedang dipersiapkan menjadi 10 Bali Baru,” ujarnya.
Tak hanya berdampak pada pariwisata saja, terobosan ini juga akan berdapak positif bagi industri kedirgantaaran Indonesia