Sering Sembelit Saat Traveling? Ini Dia Penyebabnya

19 Desember 2019 18:55 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi sembelit. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi sembelit. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pernah enggak, sih, kamu mengalami sembelit atau kesulitan buang air besar ketika tengah traveling? Tenang saja, kamu enggak sendirian, kok. Nyatanya, 40 persen traveler memang mengalami konstipasi saat jalan-jalan.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, meski sudah menjadi 'penyakit' umum di kalangan traveler, sembelit tetap saja dinilai bisa mengganggu perjalanan. Perut jadi terasa begah, badan jadi terasa tak nyaman, dan tentu saja bisa bikin kamu jadi cranky sendiri.
Tapi, kenapa, sih, kita lebih mudah sembelit ketika traveling ketimbang saat sedang berada di rumah sendiri dan beraktivitas seperti biasa? Menurut penuturan dokter spesialis penyakit dalam Klinik Brawijaya UOB, dr. Alvin Nursalim, SpPD, sembelit bisa terjadi karena berbagai faktor.
Ilustrasi wanita sembelit (cover) Foto: Shutter Stock
Faktor penyebab sembelit terbagi menjadi dua yakni pola diet (pola makan) dan juga karena faktor psikis. Ketika bepergian, tentu saja kamu akan mengalami perubahan rutinitas.
Sehingga membuat kamu jadi lupa minum dan kurang memperhatikan komposisi serat dalam makanan yang dikonsumsi. Alhasil, kamu jadi kekurangan asupan serat dan cairan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.
ADVERTISEMENT
"Pola makannya jadi tidak teratur komposisinya. Komposisinya tidak mengandung banyak serat. Padahal serat itu merupakan komponen penting untuk memperlancar buang air besar, itu satu," ujar dr. Alvin saat dihubungi kumparan melalui sambungan telepon, Kamis (19/12).
Sarapan yang kaya serat Foto: Pixabay
Bukan cuma karena kurang memperhatikan komposisi, terkadang sembelit bisa dikarenakan jenis makanan yang berbeda di berbagai destinasi wisata yang kamu tuju. Terlebih bila makanan di destinasi tersebut tidak banyak mengandung serat.
Alasan berikutnya diakibatkan dari persoalan psikis, seperti perasaan stres atau cemas. Sebab menurut Alvin, faktor psikis sudah terbukti dapat memberikan dampak pada frekuensi buang air besar.
Sehingga meski traveling bisa meningkatkan rasa bahagia, bepergian ke daerah asing bisa memberikan perasaan tidak nyaman bagi beberapa traveler.
ADVERTISEMENT
"Jadi walaupun seharusnya traveling itu membuat kita senang, tetapi mungkin beberapa traveler itu merasa cemas karena bukan berada di zona aman, zona nyamannya dia saat dia berada di tempat lain," jelasnya lagi.
Ilustrasi wanita sembelit Foto: Shutter Stock
Misalnya saja merasa tidak nyaman berada ataupun beraktivitas di toilet asing maupun kamar tidur yang tak biasa digunakan sehari-hari. Untuk mengatasinya, dr. Alvin menyarankan agar kamu mencari akar permasalahan atau alasan timbulnya perasaan tak nyaman.
Dengan mengetahui akar permasalahannya, kamu juga akan merasa lebih mudah untuk mengatasi perasaan cemas tersebut. Misalnya dengan membawa sendiri tisu dan sabun untuk digunakan di kamar mandi jika tak nyaman dengan kamar mandi yang kotor.
Hal ini membuat toilet umum terasa lebih nyaman dan sesuai dengan standar atau kebiasaanmu sehari-hari. Sementara itu, untuk mengatasi sembelit akibat pola makan, kamu disarankan untuk selalu memperhatikan komposisi makanan.
Ilustrasi wisatawan membawa botol minum saat jalan-jalan Foto: Shutter Stock
Usahakan sebisa mungkin untuk mengonsumsi buah dan sayur yang kaya akan serat setiap harinya. dr. Alvin juga menyarankan agar kamu senantiasa membawa air putih menggunakan botol minum ke mana pun kamu pergi. Selain itu, jangan lupa juga olahraga.
ADVERTISEMENT
"Karena walaupun traveling biasanya kita aktif, tetap saja harus ada waktu yang diluangkan untuk aktivitas fisik seperti jogging. Karena memang aktivitas fisik juga membantu kelancaran saluran cerna," ujarnya.
Ilustrasi obat pencahar Foto: Shutter Stock
Apabila kamu sudah sering mengalami sembelit, ada baiknya kamu membawa obat-obatan untuk memperlancar buang air besar. Obat-obatan pencahar tersebut bisa kamu temukan dijual bebas di tempat umum.
Dan yang terakhir, jika kamu mengalami konstipasi atau sembelit secara terus-menerus. Maka lebih baik kamu meluangkan waktu untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.
"Tetapi mungkin yang perlu ditekankan juga adalah jika konstipasi ini terjadi terus menerus, jangan-jangan, ada suatu penyakit yang mendasari. Jadi, jangan malu-malu untuk konsultasi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan," pungkasnya menutup pembicaraan dengan kumparan.
ADVERTISEMENT