news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Setelah Lama Tutup karena Corona, Kini Museum Vatikan Kembali Dibuka

3 Juni 2020 7:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Orang-orang yang memakai masker mengunjungi Museum Vatikan yang dibuka kembali, di Vatikan, (1/6). Foto: AP Photo/Alessandra Tarantino
zoom-in-whitePerbesar
Orang-orang yang memakai masker mengunjungi Museum Vatikan yang dibuka kembali, di Vatikan, (1/6). Foto: AP Photo/Alessandra Tarantino
ADVERTISEMENT
Setelah menutup pintu selama lebih dari tiga bulan karena maraknya virus corona, kini Museum Vatikan kembali membuka pintunya bagi pengunjung.
ADVERTISEMENT
Dilansir Fox News, pembukaan Museum Vatikan dilakukan seiring dengan menurunnya jumlah pasien terinfeksi COVID-19. Meski telah dibuka untuk umum, Museum Vatikan menolak untuk menerima wisatawan dalam jumlah besar.
Kapel Sistine, misalnya. Pejabat Kota Vatikan membatasi jumlah pengunjung menjadi hanya sebanyak 25 orang dalam satu waktu. Di tengah ruangan indah yang luas itu, pengunjung akan disambut dengan suasana hening, sangat berbeda dengan yang biasanya terjadi.
Orang-orang yang memakai masker mengunjungi Kapel Sistine di Museum Vatikan yang dibuka kembali, di Vatikan, (1/6). Foto: Museum Vatikan dibuka kembali
Alhasil, pengunjung jadi punya banyak waktu dan kesempatan untuk menikmati karya lukisan Michelangelo yang terpampang di langit-langit kapel.
Salah seorang warga lokal bernama Maria mengatakan bahwa ini adalah kesempatan yang langka. Sebab, biasanya, Museum Vatikan tidak dapat diakses saking banyaknya wisatawan asing yang datang mengunjunginya.
ADVERTISEMENT
"Mumpung tidak ada banyak wisatawan yang berkunjung, kami datang dan melihat keindahan di sini, dan itu terasa sangat emosional," ujarnya pada Reuters.
Orang-orang yang memakai masker mengunjungi Museum Vatikan yang dibuka kembali, di Vatikan, (1/6). Foto: AP Photo/Alessandra Tarantino
Pembatasan jumlah pengunjung dilakukan agar penerapan physical distancing dapat terus terjaga. Selain itu, pengunjung juga diwajibkan membuat reservasi sebelum berkunjung.
Museum Vatikan juga meminta pengunjung untuk mengenakan masker. Tidak lupa, pengunjung akan diperiksa suhu tubuhnya sebelum memasuki ruangan.
Menurut Crux Now, jam buka Museum Vatikan pun kini diperpanjang. Pada Senin hingga Kamis, museum tersebut buka mulai 10.00—20.00 waktu setempat. Sementara itu, pada Jumat dan Sabtu, museum beroperasi pada 10.00—22.00.
Barbara Jatta, Direktur Museum Vatikan, mengatakan bahwa kelompok tur juga tak bisa sembarangan masuk. Ukuran maksimal untuk kelompok tur dibatasi hanya sampai 10 orang.
ADVERTISEMENT
"Mari kita lihat sisi positifinya. Pengalaman (berkunjung) jadi jauh lebih menyenangkan," tuturnya.
Direktur Museum Vatikan Barbara Jatta berpose di Sala di Costantino, ketika museum dibuka kembali, Roma, Senin (1/6). Foto: AP Photo/Alessandra Tarantino
Penutupan Museum Vatikan memberikan pukulan finansial yang besar bagi negara kecil ini. Sebab, ada lebih dari 6 juta orang yang mengunjungi museum sepanjang tahun.
Kunjungan itu menghasilkan pendapatan hingga lebih dari 100 juta dolar Amerika atau sekitar Rp 1,4 triliun. Selain museum, fasilitas lain di Vatikan yang turut dibuka adalah ruang arsip dan perpustakaan.
Museum Vatikan bukan satu-satunya. Ada banyak tempat wisata di Italia lainnya yang juga telah membuka diri bagi pengunjung, apalagi setelah Pemerintah Italia memberika izin buka pada 18 Mei lalu.
Orang-orang yang memakai masker mengunjungi Kapel Sistine di Museum Vatikan yang dibuka kembali, di Vatikan, (1/6). Foto: Museum Vatikan dibuka kembali
Walau begitu, tak semua museum maupun tempat wisata akhirnya memutuskan untuk membuka usahanya. Banyak yang memilih untuk tetap tutup karena jumlah pengunjung yang terlalu sedikit.
ADVERTISEMENT
Sebab, di antara sekian banyak pengunjung di Italia, 70 persen di antaranya merupakan wisatawan luar negeri. Salah satu yang membuka diri selain Museum Vatikan adalah Colosseum di Roma.
Direktur Colosseum, Alfonsina Russo mengatakan bahwa sedikitnya jumlah wisatawan yang berkunjung justru menyorot keindahan situs wisata tersebut. Terlebih, situs wisata bersejarah itu terhitung mulai rapuh, namun tetap berdiri di tengah zaman yang terus berubah.
Operator dan agen wisata berharap agar angka jumlah kunjungan akan meningkat pada akhir pekan, terutama setelah pembatasan perjalanan dari Uni Eropa dicabut.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.