Singapura dan Hong Kong Buka Travel Bubble Udara Mulai 22 November

13 November 2020 13:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Singapura. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Singapura. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Hong Kong dan Singapura akan meluncurkan skema perjalanan gelembung perjalanan udara atau air travel bubble pada 22 November 2020. Kebijakan air travel bubble antara Hong Kong dan Singapura merupakan tonggak penting bagi industri pariwisata global, dan membuka jalan bagi dimulainya kembali perjalanan internasional yang aman.
ADVERTISEMENT
Dilansir Fox News, skema ini memungkinkan adanya beberapa penerbangan dalam seminggu di Singapore Airlines dan Cathay Pacific Airways mulai tanggal 22 November. Namun, skema ini hanya menyediakan kuota 200 penumpang dari setiap negara.
“Apakah bubble tersebut dapat bekerja dengan baik akan bergantung pada kerja sama dari semua pihak, termasuk partisipasi warga dan upaya mereka dalam menjaga jarak sosial,'' kata Sekretaris Pembangunan Ekonomi dan Perdagangan Hong Kong, Edward Yau Tang-wah.
Hong Kong Airport Foto: Hong Kong Airport
Yau menambahkan, jika tidak ada lonjakan kasus yang dilaporkan, maka kuota penerbangan antara dua maskapai penerbangan tersebut bakal ditingkatkan menjadi dua kali per hari dari setiap kota mulai 7 Desember. Menteri Transportasi Singapura Ong Ye Kung, mengungkapkan bahwa pengaturannya akan diterapkan sedekat mungkin dengan pelaksanaan perjalanan sebelum terjadi pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Travel bubble tersebut memberikan sekilas gambaran tentang bagaimana tempat-tempat dengan catatan kasus wabah yang tidak terlalu parah dimungkinkan membuka kembali perjalanan dengan aman. Menurut pengumuman yag dikeluarkan kedua negara, bagi para penumpang yang tiba di Hong Kong harus tes PCR dan menunjukkan hasil negatif lagi di bandara supaya terhindar menjalani karantina.
Sementara bagi para penumpang yang tiba di Singapura harus mengunduh aplikasi pelacakan kontak. Ada pun bagi para penumpang yang akan menaiki pesawat di Hong Kong diharuskan merogoh kocek sekitar 1.500 dolar Hong Kong Rp 2,6 juta untuk menjalani tes di laboratorium atau rumah sakit yang disetujui pemerintah.
ilustrasi wisatawan yang berkunjung ke Singapura Foto: Shutter stock
Sedangkan di Singapura, tes laboratorium dibanderol dengan harga sekitar 200 dolar Singapura atau sekitar Rp 2,1 juta. Untuk maskapai yang melayani penerbangan harian akan dioperasikan oleh Singapore Airlines dan Cathay Pacific.
ADVERTISEMENT
Hong Kong sendiri baru memulai kembali membuka hubungan perjalanan dengan negara lain, setelah sebelumnya melarang non-penduduk masuk ke wilayahnya sejak Maret lalu.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).