news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Spanyol Hapus Syarat Tes Swab dan Karantina untuk Orang Bergejala COVID-19

30 Maret 2022 8:07 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kota Madrid, Spanyol. Foto: Matej Kastelic/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kota Madrid, Spanyol. Foto: Matej Kastelic/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Spanyol menjadi negara pertama di Eropa yang yang menghapus persyaratan pengujian dan isolasi mandiri wajib untuk semua orang yang diduga terinfeksi virus COVID-19.
ADVERTISEMENT
Siapa pun yang terduga terinfeksi dengan gejala virus ringan tidak lagi diharuskan untuk menjalani tes swab PCR atau antigen.
Namun, otoritas kesehatan Spanyol tetap menganjurkan agar orang-orang dengan gejala ringan tersebut untuk tetap membatasi interaksi sosial mereka sebanyak mungkin, menghindari kontak dengan individu yang rentan, dan memakai masker wajah setiap saat setiap kali mereka meninggalkan rumah.
Perubahan kebijakan tidak berlaku untuk mereka yang rentan terhadap virus, contohnya adalah orang-orang yang mengalami imunosupresi, hamil, atau berusia di atas 60 tahun.
Sejumlah orang mengenakan masker akibat pandemi COVID-19 mengobrol di Ronda, Spanyol, Kamis (3/2/2022). Foto: Jon Nazca/REUTERS
Petugas kesehatan dan orang-orang yang tinggal di panti jompo juga akan terus menjalani tes dan menjalani isolasi mandiri selama lima hari jika hasilnya positif. Kebijakan baru ini akan tetap berlaku selama tingkat rawat inap nasional untuk pasien COVID-19 tetap di bawah lima persen.
ADVERTISEMENT
Dilansir The Local, perubahan ini adalah bagian dari strategi otoritas kesehatan Spanyol untuk berfokus kepada pencegahan penyebaran virus kepada orang-orang yang rentan dan penanganan infeksi COVID-19 yang lebih serius. Hal ini dibuktikan dengan keputusan pemerintah untuk menghentikan perhitungan kasus COVID-19 yang baru.
Ketika Eropa diterjang pandemi pertama kalinya pada tahun 2020, Spanyol menghadapi tingkat penyebaran COVID-19 yang sangat tinggi sehingga mereka menutup perbatasan dan memberlakukan pembatasan yang ketat.
Merpati terbang di dekat Monumen Arc of Triomphe yang hampir sepi saat wabah virus corona (COVID-19) di Madrid Spanyol, Selasa (24/3). Foto: REUTERS/Sergio Perez
Setelah dibuka kembali untuk wisatawan asing (wisman) pada Juni 2020, negara itu kembali dilanda gelombang kedua di bulan-bulan berikutnya, yang membuatnya kembali dalam keadaan darurat. Saat ini, Spanyol sudah siap untuk mengobati virus COVID-19 layaknya penyakit flu biasa.
Meskipun telah menghapus persyaratan tes dan karantina, wisman yang ingin berpergian ke Spanyol masih harus memenuhi berbagai persyaratan. Mereka yang berusia 18 tahun ke atas saat ini diharuskan menunjukkan bukti vaksinasi.
ADVERTISEMENT
Sementara, untuk anak-anak yang berumur 12 hingga 17 tahun dapat memberikan bukti vaksinasI atau tes PCR negatif yang diambil dalam waktu 72 jam setelah keberangkatan. Anak-anak di bawah 12 tahun dibebaskan dari semua persyaratan masuk.
Vaksinasi COVID-19 di Madrid, Spanyol. Foto: Sergio Perez/Reuters
Jika lebih dari 270 hari telah berlalu sejak menerima dosis terakhir dalam seri vaksin COVID-19 utama mereka, wisman juga harus melakukan vaksin booster dan memberikan buktinya kepada petugas bandara. Bukti vaksin booster tersebut berlaku tanpa batas waktu sejak tanggal pemberian dan seterusnya.
Saat ini, Spanyol sedang mengalami peningkatan kasus akibat munculnya varian baru yang bernama BA.2. Meskipun peningkatan ini tidak signifikan (450 kasus per 100.000 orang), Spanyol tetap harus berhati-hati dan tidak gegabah dalam menghapus pembatasan perjalanan atau domestik terkait COVID-19.
ADVERTISEMENT
Reporter: Mohamad Fadel