Status Gunung Merapi Siaga, Candi Borobudur Ditutup Terpal

12 November 2020 8:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Candi Borobudur. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Candi Borobudur. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menyusul naiknya status Gunung Merapi dari Waspada ke Siaga, Balai Konservasi Borobudur (BKB) menutup stupa dan lorong dengan terpal paulin. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi erupsi Gunung Merapi yang saat ini aktivitasnya meningkat menjadi siaga.
ADVERTISEMENT
Kepala BKB Wiwit Kasiyati di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (11/11), mengatakan, BKB menutup stupa teras di lantai 8 sebanyak 32 stupa dan lantai lorong 1 keliling.
"Kita gelar cover ini sebagai upaya preventif. Kita melakukan tindakan preventif dan antisipasi agar nanti ketika terjadi erupsi dan arah abunya ke Magelang, Candi Borobudur sudah kita tutup dengan cover," katanya sebagaimana dikutip Antara.
Sejumlah pekerja menutup stupa menggunakan terpaulin di kompleks candi Borobudur, Magelang, Jateng, Rabu (11/11). Foto: Anis Efizudin/Antara Foto
Ia menyampaikan terpal paulin tersebut sudah digelar di lorong lantai 1, sedangkan di lantai lainnya belum digelar tetapi sudah disiapkan di lokasi.
"Tidak semua ditutup, tetapi cover sudah siap di tempat. Jadi jika erupsi dan abunya mengarah ke Magelang, kita segera menutup stupa yang belum tertutup tersebut. Terpal ini tahan lama dan tidak merusak batu," katanya.
ADVERTISEMENT
Koordinator Kelompok Kerja Pemeliharaan Kawasan Cagar Budaya Borobudur, Bramantara mengatakan dalam pengelolaan warisan budaya dunia mempunyai sistem manajemen pengelolaan bencana. Hal ini sebagai salah satu wujud tanggap terhadap bencana.
Pekerja menutup stupa menggunakan terpaulin di kompleks candi Borobudur, Magelang, Jateng, Rabu (11/11). Foto: Anis Efizudin/Antara Foto
Ia mengatakan pengalaman erupsi Merapi tahun 2010 yang susah melakukan pembersihan, untuk itu sekarang memantau perkembangan.
"Pengalaman kemarin kita cukup susah melakukan pembersihan. Makanya saat ini kita terus memantau perkembangan Merapi," katanya.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan terjadi awan panas letusan Gunung Merapi pada pagi tadi (9/11), pukul 06.21 WIB.
Fotografer mengawasi Gunung Merapi di DI Yogyakarta, Jumat (6/11). Foto: Agung Supriyanto/AFP
Awan panas letusan tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 65 mm dan durasi ± 160 detik. Terpantau kolom letusan setinggi 1.500 m dari puncak condong ke barat.
ADVERTISEMENT
Rekomendasi lain dari PVMBG yaitu masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa di luar radius 3 km dari puncak Gunung Merapi. Masyakarat juga diminta waspada terhadap bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak.
PVMBG Badan Geologi masih menetapkan Gunung Merapi pada status level II atau 'Waspada' sejak 21 Mei 2018.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).