Strategi Kemenparekraf Bangkitkan Pariwisata Indonesia Lewat Quality Tourism

26 November 2020 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisatawan di Bali Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan di Bali Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 yang masih menyebar di berbagai dunia, termasuk Indonesia membuat segala sektor terpukul, tak terkecuali sektor pariwisata. Minimnya mobilitas wisatawan hingga larangan bepergian membuat pariwisata seakan terjun bebas ke level terendahnya.
ADVERTISEMENT
Hingga sembilan bulan berlalu, sektor pariwisata di Indonesia masih belum pulih sepenuhnya. Meski tempat wisata mulai dibuka kembali dengan protokol kesehatan yang ketat, tapi masih banyak wisatawan yang berpikir untuk bepergian lagi.
Untuk itulah, demi membangkitkan sektor pariwisata Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengembangkan berbagai strategi, termasuk quality tourism.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, menuturkan bahwa membangun quality tourism memerlukan beberapa syarat, seperti infrastruktur, konektivitas, pemasaran, hingga daya tarik pariwisatanya sendiri. Oleh karena itu, pihaknya tengah mengembangkan beberapa strategi quality tourism untuk membangkitkan pariwisata Indonesia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif Wishnutama Kusubandio Foto: Kemenparekraf
"Strategi dari quality tourism itu konsekuensinya banyak, effort-nya banyak dan salah satu syaratnya adalah infrastruktur. Tapi tidak berhenti di infrastruktur, konektivitas, afiliasinya, pemasaran, dan daya tariknya juga," ujar Wishnutama, dalam Rapat Koordinasi Nasional Kementerian Pariwisata dan EKonomi Kreatif di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Kamis (26/11).
ADVERTISEMENT
Salah satu strategi yang tengah dikembangkan oleh Kemenparekraf adalah menawarkan destinasi wisata yang berbasis budaya. Sebab, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki kekuatan dalam hal budaya.
"Budaya kita, di Bali kenapa begitu kuat, karena budayanya kuat. Pengalaman itulah yang mahal, pengalaman itu yang akan berkualitas dan tidak terlupakan. Jadi penting buat daerah lain paham betul bagaimana kita menawarkan quality tourism," terang Wishnutama.
Suasana di Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali, saat Long Weekend, Jumat (30/10). Foto: I Wayan Supat/Bendesa Adat Penglipuran
Selain itu, Kemenparekraf juga tengah menambah konektivitas agar semakin banyak wisatawan yang datang ke Indonesia. Saat ini, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia, jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura masih kalah.
"Saya dengan Menteri Perhubungan melakukan strategi ke depan bagaimana kita bersaing dengan jumlah seat capacity yang akan menuju ke Indonesia, sehingga ini kemungkinan membesar nantinya," tutur Wishnutama.
ADVERTISEMENT
Kemudian, pemasaran juga tak luput dari strategi yang akan diterapkan Kemenparekraf untuk kembali membangkitkan pariwisata Indonesia. Tak seperti zaman dulu, digital kini menjadi fokus utama dalam memasarkan pariwisata kepada market-market terbesar di Tanah Air, termasuk milenial.
"Ini era digital, kita harus menawarkan lebih spesifik kepada market tertentu, misalnya kepada milenial atau kepada keluarga, anak muda dan sebagainya, itu semua cara memasarkannya juga berbeda-beda," pungkasnya.