Studi: Krisis Iklim Akan Timbulkan Turbulensi Pesawat Lebih Sering di Masa Depan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ketika itu terjadi, para penumpang harus mengencangkan sabuk pengaman setelahnya, karena kemungkinan penerbangan tersebut akan mengalami lebih banyak turbulensi dari sebelumnya.
Turbulensi adalah berubahnya kecepatan aliran udara yang mampu mengguncang badan pesawat. Biasanya pilot mencoba menghindari turbulensi dengan terbang di lapisan atmosfer terendah yang paling dekat dengan bumi. Sayangnya, akibat krisis iklim menyebabkan atmosfer bumi berubah.
Apa Penyebab Turbulensi Lebih Banyak Saat di Dalam Pesawat?
Dilansir The Sun, penelitian baru yang diterbitkan oleh Science Advances, menemukan ketika planet mulai memanas akibat krisis, atmosfer yang paling dekat dengan bumi pun ikut meningkat.
Hal tersebut membuat pilot perlu terbang lebih tinggi untuk menghindari turbulensi, dan penumpang akan lebih banyak mengalaminya di masa depan.
ADVERTISEMENT
Turbulensi disebabkan oleh pergerakan udara yang berubah secara tiba-tiba, dengan kecepatan yang juga ikut berubah. Hal itu akan meningkat dalam beberapa dekade mendatang saat bumi memanas.
Turbulensi bisa sangat parah dan akan membuat para pilot gugup. Pada penelitian dari University of Reading tertulis, nantinya hal tersebut akan dianggap umum saat tahun 2050-2080.
Perubahan iklim yang saat ini terjadi juga menyebabkan perbedaan suhu. Hal itu berdampak kepada udara memiliki kecepatan yang cepat, sehingga bisa dimanfaatkan oleh pilot untuk menghemat bahan bakar.
"Perbedaan suhu ini bisa menyebabkan peningkatan kecepatan angin yang bisa menyebabkan lebih banyak turbulensi," kata para ahli memperingatkan, seperti yang dikutip dari The Sun.
Jadi, kemungkinan di masa depan, para penumpang akan mengalami lebih banyak turbulensi saat melakukan penerbangan menggunakan pesawat untuk menuju tempat yang mereka inginkan.
ADVERTISEMENT