Sudah Tahu? Ini Sejarah dan Asal-usul Ngabuburit Saat Bulan Ramadhan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun, apa sih ngabuburit itu? Bagaimana asal-usul dan sejarahnya? Kenapa tradisi ini ada di Indonesia hingga kini?
Mengutip berbagai sumber, menurut Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan oleh Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), ngabuburit adalah lakuran (penggabungan dua kata menjadi satu) dalam bahasa Sunda dari ngalantung ngadagoan burit, yang artinya bersantai-santai sambil menunggu waktu sore.
Sedangkan, di KBBI, ngabuburit sendiri berasal dari kata "burit" yang berarti 'sore hari', sehingga bisa diartikan secara sederhana menjadi "menunggu waktu sore".
Secara morfologi, ada beberapa istilah dalam bahasa Sunda yang memiliki kesamaan dengan kata ngabuburit yang mendapatkan imbuhan dan pengulangan suku kata pertama.
Beberapa contoh kata bahasa Sunda lainnya yang memiliki unsur morfologi serupa, yakni ngabeubeurang (menunggu siang hari), ngabebetah (nyaman) dan ngadeudeket (dekat).
Istilah ngabuburit yang berasal dari bahasa Sunda itu menyebar dan populer ke daerah lainnya di Indonesia sebelum tahun 1990-an.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, kata ngabuburit kemudian digunakan di berbagai daerah lain di Indonesia.
Namun, ada pula beberapa daerah yang tetap memiliki istilah daerahnya masing-masing, seperti "malengah puaso" yang berasal dari Bahasa Minang yang berarti melakukan kegiatan untuk mengalihkan rasa haus dan lapar karena berpuasa.
Tradisi Ngabuburit di Indonesia
Ngabuburit biasanya dilakukan berkisar antara pukul 15.30 hingga 17.30 waktu setempat atau sering disebut ba’da Ashar.
Pada awalnya, kegiatan ngabuburit sendiri diisi dengan berbagai kegiatan religius, seperti pesantren kilat. Namun, seiring perkembangan zaman, ngabuburit di Indonesia mulai berkembang menjadi berbagai aktivitas yang lebih bervariasi.
Misalnya saja, banyak juga mereka yang menghabiskan waktu ngabuburit dengan berwisata kuliner atau membeli makanan atau takjil untuk berbuka, hingga sekadar acara kumpul-kumpul sahabat.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )