Survei: 96 Persen Destinasi Wisata di Dunia Ditutup Sejak Virus Corona Mewabah

21 April 2020 12:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisatawan yang tengah menuju kuil di Gunung Fanjing Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan yang tengah menuju kuil di Gunung Fanjing Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak pandemi virus corona. Hal itu terungkap oleh laporan United Nations World Tourism Organization (UNWTO) yang menunjukkan bahwa pandemi virus corona telah menghantam pariwisata dunia.
ADVERTISEMENT
Dilansir Travel Pulse, data yang dirilis dalam laman resmi LuggageHero mencatat bahwa hampir seluruh negara telah memberlakukan larangan perjalanan sejak awal Januari 2020, ketika laporan COVID-19 di Wuhan, China muncul. Tidak hanya itu, 96 persen destinasi wisata di seluruh dunia ditutup atau melakukan pembatasan untuk wisatawan akibat pandemi.
Seorang lelaki mengenakan masker berjalan melalui Lapangan Santo Markus yang kosong di Venesia, Italia. Foto: REUTERS/Manuel Silvestri
Menurut tinjauan global, 90 persen destinasi di seluruh negara telah berhenti beroperasi dan menutup akses kunjungan untuk wisatawan. Sedangkan, 44 persen destinasi ditutup untuk wisatawan dari negara yang tercatat berbahaya virus corona.
Dengan dihentikan aktivitas pariwisata, manfaat yang diberikan sektor tersebut terancam. Akibatnya, jutaan pekerja di sektor pariwisata terancam kehilangan pekerjaannya.
“Pemerintah telah mengutamakan kesehatan masyarakat dan menerapkan pembatasan penuh atau sebagian pada perjalanan. Dengan dihentikannya pariwisata, manfaat yang dibawa sektor ini terancam, ” kata Zurab Pololikashvili, Sekretaris Jenderal UNWTO.
Seekor burung terrlihat di dekat Menara Eiffel di Paris, Prancis, yang sepi. Foto: REUTERS/Christian Hartmann
Sejak Januari 2020, 100 persen destinasi wisata di negara-negara di Afrika, Asia, dan Timur Tengah telah mengadopsi pembatasan. Langkah serupa juga diambil oleh Amerika Serikat yang mencatat 92 persen negara ditutup untuk wisatawan. Sedangkan, di wilayah Eropa 93 persen telah ditutup untuk menekan penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
Pembatasan perjalanan meliputi kebijakan lockdown di berbagai negara, dan pembatasan perjalanan yang melarang masuk penumpang yang transit dan memiliki riwayat perjalanan di negara terdampak virus corona.
Meskipun mayoritas destinasi wisata di seluruh negara ditutup, penduduk AS mengaku tetap melanjutkan traveling mereka di tengah pandemi.
Ilustrasi Turis Asal China Foto: Shutter Stock
Menurut survei terbaru yang dilakukan oleh LuggageHero, lebih dari 75 persen responden Amerika mengatakan bahwa mereka akan terus bepergian sepanjang tahun 2020. Hasil penelitian yang dirilis pada awal April lalu ini menunjukkan bahwa orang Amerika lebih ingin melanjutkan traveling dibanding berhati-hati terkait penyebaran virus corona.
77 persen dari seluruh responden akan melanjutkan rencana liburan mereka pada Juni hingga Desember 2020. Para responden yang terlibat dalam penelitian ini mengatakan, akan mengunjungi destinasi wisata yang tidak melakukan pembatasan perjalanan dan tidak mengharuskan mereka mengkarantina diri saat sampai di tempat tujuan.
ADVERTISEMENT
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!