Tarian Suku di Amerika: Pemuda Tak Boleh Makan dan Harus Menari hingga Pingsan

28 November 2022 7:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi suku di Amerika Utara. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi suku di Amerika Utara. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Di dunia ini banyak tarian-tarian yang dimiliki oleh setiap daerah. Ada yang tujuannya untuk kebudayaan, hingga sebuah ritual memanggil atau masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Tarian juga masih ada di suku-suku yang berada di Great Plains, Amerika Utara. Namun, kali ini tariannya berhubungan dengan matahari. Sebab, mereka menganggap matahari sebagai manifestasi dari Roh Agung.
Selama berabad-abad, Tari Matahari telah dilakukan sebagai cara tidak hanya untuk menghormati matahari, tetapi juga membawa visi para penari. Secara tradisional, Tarian Matahari dilakukan oleh para anak muda.

Asal-usul Tarian Matahari

Ilustrasi suku di Amerika Utara. Foto: Shutterstock
Biasanya masyarakat dari suku-suku tersebut melakukan persiapan dengan melakukan banyak doa. Setelah itu, diikuti dengan upacara penebangan pohon, yang kemudian dicat dan didirikan di tempat menari.
Dilansir Learn Religions, semua ini dilakukan dalam pengawasan dukun suku. Tidak lupa ada persembahan yang dibuat untuk menunjukkan rasa hormat kepada Roh Agung.
ADVERTISEMENT
Tarian Matahari biasanya berlangsung selama beberapa hari. Selama waktu itu, para penari tidak diperbolehkan untuk makan.
Pada hari pertama sebelum memulai tarian, para peserta sering menghabiskan waktu di pondok dan kemudian mengecat tubuh mereka dengan berbagai warna. Penari mengitari tiang mengikuti ketukan gendang, lonceng, dan diiringi oleh nyanyian suci.
Tarian Matahari tidak diadakan semata-mata untuk menghormati matahari saja, tapi juga merupakan cara untuk menguji stamina para pemuda suku.
Ilustrasi suku di Amerika Utara. Foto: Shutterstock
Bahkan di antara beberapa suku, seperti Suku Mandan, penari menggantungkan diri dari tiang dengan tali yang diikatkan pada peniti yang menusuk kulit.
Penari harus terus menari sampai mereka kehilangan kesadaran, dan terkadang ini bisa berlangsung selama tiga sampai empat hari. Penari sering dilaporkan memiliki visi atau roh berjalan selama perayaan.
ADVERTISEMENT
Setelah selesai, mereka diberi makan, dimandikan, dan dengan upacara besar mengisap pipa suci untuk menghormati manifestasi Roh Agung sebagai matahari.
Lalu, seiring dengan berjalannya waktu, bagaimana tarian matahari saat ini? Apakah masih ada?
Saat ini, banyak suku asli Amerika masih mengadakan upacara Tarian Matahari. Banyak di antaranya terbuka untuk umum sebagai sarana pembelajaran bagi orang di luar warganya tentang budaya tersebut.
Jika kamu mendapat kesempatan untuk hadir sebagai penonton, ada beberapa hal yang perlu diingat:
ADVERTISEMENT