Tarik Minat Wisatawan Domestik, Pemerintah Godok Protokol Kesehatan Pariwisata

12 Juni 2020 21:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyempotan cairan disinfektin di Candi Borobudur  Foto: ANTARAFOTO/Anis Efizudin
zoom-in-whitePerbesar
Penyempotan cairan disinfektin di Candi Borobudur Foto: ANTARAFOTO/Anis Efizudin
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan new normal atau aktivitas masyarakat di tengah pandemi corona mulai dilakukan oleh pemerintah di sejumlah daerah. Berbagai sektor mulai bersiap menjalankan protokol new normal, tak terkecuali sektor pariwisata.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves, Odo R.M Manuhutu mengatakan saat ini pihaknya tengah mempersiapkan sederet protokol kesehatan untuk menghadapi era new normal, baik untuk wisatawan mancanegara atau pun domestik.
"Kita sedang membahas dan drafnya sudah ada di Kementerian Kesehatan untuk nantinya dikeluarkan oleh Kemenkes dalam waktu dekat," kata Odo dalam konferensi pers virtual, Jumat (12/6).
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di gedung Museum Nasional, Jakarta, Senin (8/6). Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Odo mengatakan bahwa draft protokol kesehatan tersebut bukan hanya dirancang oleh Kementerian Pariwisata dan pihak terkait. Di dalamnya pun terdapat berbagai usulan dari asosiasi pelaku bisnis di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
Protokol kesehatan tersebut diharapkan kembali menimbulkan kepercayaan wisatawan untuk mengunjungi destinasi wisata. Odo menyebut, protokol kesehatan yang dibuat salah satunya peraturan penggunaan masker, menjaga jarak aman, tidak berkerumun, dan meningkatkan kebersihan.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Odo berharap protokol kesehatan di sektor pariwisata tersebut dapat meningkatkan wisatawan domestik hingga 70 persen. Salah satunya dengan mendorong destinasi wisata in city atau destinasi dalam kota.
"Ada kecenderungan bahwa para wisatawan akan melakukan kunjungan in city, di daerah-daerah aja, orang Jakarta ya di Jakarta aja, Bogor ya Bogor aja. Kami mendorong in city activation bersama pemda dan pariwisata dan asosiasi menawarkan paket yang sifatnya in city," ujar Odo.
Petugas memeriksa suhu tubuh pengunjung di kawasan Malioboro, Yogyakarta, Kamis (11/6). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Konsep wisata in city ini direncanakan akan dimulai dalam waktu satu hingga tiga bulan ke depan. Salah satu strategi yang dilakukan pemerintah adalah melakukan promosi di daerah-daerah untuk membuat wisatawan tertarik plesiran di daerahnya saja.
Odo menjelaskan, nantinya setiap daerah akan memberikan diskon bagi wisatawan yang KTP-nya berdomisili di daerah destinasi wisata tersebut. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan roda perekonomian daerah. Dengan berkurangnya aktivitas keluar masuk daerah juga dapat meminimalisir penyebaran virus corona atau COVID-19.
ADVERTISEMENT
Selain meningkatkan minat wisatawan lokal, Odo menyebut pemerintah sedang berencana membuka travel bubble di empat negara, seperti Korea Selatan, China, Jepang, dan Australia.