Terapkan Protokol Kesehatan Ketat, Banyuwangi Siap Terima Kembali Wisatawan

23 Agustus 2020 14:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Geopark Kawah Ijen, Banyuwangi Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Geopark Kawah Ijen, Banyuwangi Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Memasuki masa Adaptasi Kebiasaan Baru, sektor pariwisata yang paling terdampak pandemi COVID-19 mulai bergeliat kembali. Berbagai daerah di Indonesia kini secara perlahan mulai kembali membuka tempat wisata untuk menarik minat wisatawan, khususnya wisatawan domestik.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang menyatakan diri siap menerima kembali kunjungan wisatawan yang ingin menikmati berbagai kekayaan alam dan budaya di wilayah itu.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan bahwa pihaknya berupaya semaksimal mungkin menerapkan protokol kesehatan di sektor pariwisata. Seperti memberikan sertifikasi terhadap pelaku wisata yang telah memenuhi dan mengikuti standar protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environmental Sustainability), serta menerapkan sanksi tegas bagi pelaku wisata yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
“Banyuwangi telah memberikan sertifikasi bagi pemandu wisata serta pelaku usaha restoran dan warung makan. Tidak hanya sertifikasi, Banyuwangi juga melakukan penegakan aturan misalnya penutupan tempat usaha bagi mereka yang tidak memenuhi protokol kesehatan,” kata Anas, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan.
Ilustrasi traveling menyambangi Kawah Ijen Foto: Shutter Stock
Lebih lanjut, Anas mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, khususnya Dinas Pariwisata dan Dinas Komunikasi dan Informasi, telah mendata hotel, restoran, warung makan, serta home stay yang telah mendapat sertifikasi protokol kesehatan ke dalam situs www.banyuwangitourism.com. Rangkuman informasi ini, lanjut Anas, merupakan suatu hal yang penting untuk meyakinkan wisatawan agar datang berkunjung ke Banyuwangi.
ADVERTISEMENT
“Di era multimedia ini, informasi sangat terbuka. Setiap orang bisa memberikan review dan di era multimedia ini kualitas menjadi penting, keramahan tetap diutamakan tapi begitu (terjadi pandemi) COVID-19, kesehatan jadi yang paling utama,” ungkapnya.
Tak hanya itu, menurut Anas hampir seluruh destinasi wisata di Banyuwangi kini telah menerapkan protokol kesehatan. Misalnya saja Kawah Ijen yang telah kembali dibuka dan siap menerima wisatawan.
"Kawah ijen sudah kami buka setelah ada sekitar 90 pelaku pariwisata tersertifikasi, karena referensi wisatawan ke depannya tidak hanya karena tempat yang bagus tapi juga ada pemahaman tentang kesehatannya. Jadi kami berupaya membekali dan melatih supaya mereka bisa menjelaskan soal protokol kesehatan kepada wisatawan,” ujar Anas.
Selain wisata alam seperti Kawah Ijen, Jembatan Benculuk Banyuwangi, Pantai G-Land, Agrowisata Taman Suro, dan Taman Nasional Meru Betiri, Banyuwangi juga menurut Anas dikenal karena kekayaan kulinernya yang beraneka ragam. Oleh karena itu, pihaknya juga tengah gencar mengembangkan potensi-potensi kuliner lokal yang ada di daerah tersebut, dengan mengadakan culinary night bertema keanekaragaman pangan lokal dengan mengajak para pedagang kaki lima.
ADVERTISEMENT
“Pariwisata harus memberikan ruang bagi rakyat untuk berpartisipasi mendapat kesejahteraan,” pungkas Anas.