Terima Stimulus COVID-19, Garuda Indonesia Sesuaikan Tarif Tiket Pesawat

23 Oktober 2020 9:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja melakukan pengecekan akhir pesawat Garuda Indonesia Boeing 373-800 NG dengan desain masker baru sebagai bagian dari kampanye penggunaan masker di tengah pandemi COVID-19. Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melakukan pengecekan akhir pesawat Garuda Indonesia Boeing 373-800 NG dengan desain masker baru sebagai bagian dari kampanye penggunaan masker di tengah pandemi COVID-19. Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Garuda Indonesia menyambut baik kebijakan stimulus subsidi penerbangan yang diberikan pemerintah. Maskapai pelat merah itu akan menyesuaikan tarif tiket pesawat.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan hadirnya stimulus Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) ini tentunya diharapkan dapat mendukung upaya pemulihan kinerja maskapai penerbangan. Khususnya guna meningkatkan minat masyarakat untuk kembali menggunakan layanan transportasi udara
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra bediri di depan Pesawat Garuda Indonesia Boeing 373-800 NG dengan desain masker baru sebagai bagian dari kampanye penggunaan masker di tengah pandemi COVID-19. Foto: ADEK BERRY/AFP
"Kami tentunya berharap kebijakan stimulus ini dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan tren pergerakan penumpang pada penerbangan domestik," kata Irfan, seperti dikutip dari keterangan resminya, Jumat (23/10).
Irfan menambahkan kebijakan stimulus subsidi penerbangan tarif PJP2U akan segera diimplementasikan sesegera mungkin. Khususnya, mengenai peniadaan tarif Passenger Service Charge (PSC) pada komponen tarif tiket pesawat terhitung mulai tanggal 23 Oktober 2020 hingga 31 Desember 2020.
Subsidi itu akan diterapkan di 10 bandara yang dilayani Garuda Indonesia dari 13 bandara yang telah ditentukan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Bandara yang dimaksud adalah Bandara Soekarno-Hatta (CGK), Bandara Hang Nadim (BTH), Bandara Kualanamu (KNO), Bandara I Gusti Ngurah Rai (DPS), Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Bandara Halim Perdanakusuma (HLP), Bandara Internasional Lombok Praya (LOP), Bandara Jenderal Ahmad Yani (SRG), Bandara Sam Ratulangi (MDC), Bandara Komodo Labuan Bajo (LBJ), Bandara Silangit (DTB), Bandara Banyuwangi (BWX), dan Bandara Adi Sucipto (JOG).
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra (kedua kanan) beserta kru usai meluncurkan pesawat Garuda Indonesia Airbus A330-900neo yang menampilkan visual masker di Hanggar GMF AeroAsia Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (1/10). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
"Kami percaya melalui sinergi ekosistem industri penerbangan yang solid ini bersama dengan regulator dan stakeholder penerbangan lainnya, menjadi pondasi fundamental dalam mendukung keberlangsungan usaha yang lebih optimal bagi industri penerbangan nasional di tengah pandemi COVID-19 ini," jelas Irfan.
Lebih lanjut, Irfan juga mengatakan Garuda Indonesia sedang memastikan kesiapan infrastruktur pendukung terkait hal tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kami juga telah memastikan kesiapan infrastruktur pendukung dalam mengimplementasikan penyesuaian tarif tiket pesawat yang akan kami berlakukan secara menyeluruh pada seluruh kanal penjualan tiket Garuda Indonesia sesuai dengan kebijakan yang diatur mengenai stimulus PJP2U oleh Kementerian Perhubungan RI tersebut", pungkas Irfan.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)