Terlalu Sering ke Toilet, Wanita Ini Menangis karena Diusir dari Pesawat

22 Februari 2024 17:18 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penumpang tidur di pesawat. Foto: Milkovasa/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penumpang tidur di pesawat. Foto: Milkovasa/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang wanita mengaku diusir dari pesawat setelah menggunakan toilet terlalu sering. Wanita bernama Joanna Chiu, tersebut mengaku diusir dari pesawat WestJet sesaat sebelum take-off.
ADVERTISEMENT
Wanita yang juga seorang jurnalis itu mengaku dikeluarkan dari pesawat, karena masalah pencernaan yang ia alami usai liburan di Meksiko. Bukannya diobati, ia justru diusir dari pesawat yang seharusnya membawanya dari Meksiko menuju Vancouver, Kanada.
Dilansir Mirror, dalam unggahan akun pribadinya di X (dulu Twitter), Chiu mengatakan bahwa ia harus kembali ke hotel setelah diusir dari pesawat.
Ilustrasi penumpang pesawat. Foto: Maridav/Shutterstock
"Baru saja dikeluarkan dari penerbangan @WestJet dari Meksiko, karena perut saya sakit dan terlalu sering ke kamar kecil sebelum lepas landas. Tidak ada janji hotel atau pemesanan ulang penerbangan. Saya sudah minum obat dan kondisinya sudah membaik. Beberapa penumpang memberikan bantuan," tulis Chiu.
Ketika diusir dari pesawat, Chiu mengaku bahwa ia tak mendapatkan kompensasi sedikitpun dari pihak maskapai dan ditelantarkan begitu saja.
ADVERTISEMENT
"Saat saya terburu-buru turun dari pesawat sendirian, saya meninggalkan uang saya pada teman perjalanan dan supervisor WestJet menolak membayar taksi saya ke hotel yang berjarak 20 menit," cerita Chiu, seraya menangis usai bertemu dengan staf maskapai lain.
Ilustrasi Pesawat WestJet Foto: Daniel Slim/AFP
Meskipun ia mengatakan karyawan maskapai penerbangan lain "jauh lebih baik", perusahaan tersebut tetap menolak memberinya nomor referensi pemesanan untuk penerbangan yang dipesan ulang, dan menyuruhnya untuk kembali ke bandara keesokan harinya dan bertanya di konter, klaim Chiu.
Setelah kembali ke rumah, Chiu memberikan sejumlah advice untuk orang lain, agar tidak mengalami situasi serupa.
"Jika Anda diminta turun dari pesawat, luangkan waktu untuk mengambil dompet, paspor, obat-obatan. Duolingo terbukti berguna dan aplikasi terjemahan offline. Jika stafnya kasar, mintalah yang lain untuk membantu Anda," tambahnya.
ADVERTISEMENT

Pihak Maskapai Penerbangan Minta Maaf

Pesawat Westjet. Foto: Shutterstock
Usai unggahannya itu viral di media sosial, Chiu mengakatan bahwa ia akhirnya dihubungi oleh juru bicara Westjet. Joanna mengaku pihak maskapai meminta maaf atas insiden tersebut.
"Kami dengan tulus meminta maaf kepada Ms. Chiu atas ketidaknyamanan yang ia alami selama pengalaman perjalanannya baru-baru ini, termasuk penundaan komunikasi yang terjadi saat dia menunggu opsi akomodasi kembali yang sesuai," ujar juru bicara Westjet kepada Global News.
Pihak maskapai mengatakan bahwa mereka selalu memastikan bahwa kesejahteraan dan keselamatan para tamu, serta kru adalah hal yang utama.
Meski penyakit yang tidak terduga dapat terjadi saat bepergian, menjaga lingkungan yang aman dan sehat untuk semua penumpang dan anggota kru adalah hal yang terpenting. Dalam keadaan di mana para tmpenumpang dianggap tidak sehat untuk melakukan perjalanan karena sakit, awak penerbangan dilatih untuk membuat keputusan yang sulit, namun diperlukan demi keselamatan.
ADVERTISEMENT
"Setelah mengetahui pengalaman Ms. Chiu melalui X minggu lalu, tim customer service maskapai telah menghubungi secara langsung untuk memastikan ia diberikan opsi akomodasi ulang dan menerima masukan apa pun tentang pengalamannya," lanjutnya.

Kebijakan Maskapai

Ilustrasi konter check-in Westjet. Foto: Shutterstock
Meskipun terlihat tidak adil, maskapai penerbangan mempunyai wewenang untuk mengeluarkan penumpang yang mereka anggap tidak memungkinkan untuk terbang.
Mengutip laman Fit For Travel, maskapai penerbangan perlu memastikan kesiapan secara medis setiap penumpang yang naik pesawat. Untuk itu, penumpang diminta untuk memberi tahu awak kabin tentang penyakit yang diderita dan apakah bisa melanjutkan penerbangan atau tidak. Jika tidak, penumpang tidak perlu memaksakan kehendak, dan bisa melakukan reschedule atau penjadwalan ulang keberangkatan.
"Jadi Anda mungkin perlu memberi tahu mereka tentang kondisi kesehatan apa pun yang Anda miliki," katanya.
ADVERTISEMENT
Maskapai penerbangan mungkin tidak mengizinkan bepergian bersama mereka, jika mereka khawatir penumpang mempunyai kondisi medis yang mungkin bertambah buruk selama penerbangan, atau jika mempunyai penyakit yang dapat menulari penumpang lain.
"Pembatasan dan peraturan dapat berbeda-beda antar maskapai penerbangan, jadi jika Anda ragu, Anda harus meminta nasihat dari departemen medis maskapai penerbangan tersebut. Sebagian besar maskapai penerbangan memiliki layanan konsultasi medis, yang rinciannya biasanya dapat ditemukan di situs web mereka," demikian bunyi pernyataan yang dirilis National Health Service (NHS).