Terungkap! Alasan Kenapa Makanan di Pesawat Kadang Terasa Tidak Enak

21 September 2021 7:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
penumpang pesawat bawa makanan menyengat Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
penumpang pesawat bawa makanan menyengat Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat melakukan penerbangan, pramugari akan menyajikan makanan untuk para penumpang. Jika penerbangan menempuh waktu kurang dari 2 jam, penumpang hanya disajikan snack atau makanan ringan berupa roti dan air mineral.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, untuk penerbangan dengan jarak tempuh lebih panjang, maskapai akan menyuguhkan makanan berat, seperti nasi, mi goreng, atau sandwich. Meski mewah dan menarik disantap, makanan yang disajikan di pesawat memiliki rasa yang hambar dan kadang tidak enak.
Eits, ternyata hal tersebut menurut ahli bukan hal yang aneh dan bisa dialami oleh banyak penumpang. Jadi, makanan yang disediakan pramugari akan terasa tidak enak bukan disebabkan oleh makanannya, namun karena kabin pesawat.
Ilustrasi makanan di dalam kabin pesawat Foto: Shutter stock
Dilansir Conde Nast Travel, Grant Mickels, koki eksekutif untuk pengembangan kuliner LSG Sky Chefs Lufthansa, mengatakan bahwa kerja indera pengecap dan penciuman bisa berkurang sensitivitasnya di dalam kabin pesawat. Ini berkaitan dengan kondisi kabin pesawat yang rendah tekanan, kering, dan berisik.
ADVERTISEMENT
“Di ketinggian 35.00fak0 kaki, hal pertama yang muncul adalah indera perasa Anda,” kata Mickels.
Ia menjelaskan bahwa kondisi makanan yang hambar bukanlah disebabkan oleh kualitas makanan dan bahan-bahan yang dipakai. Penelitian yang dilakukan Fraunhofer Institut, mengungkapkan bahwa saat berada di ketinggian 8.000 kaki, seluruh ruangan kabin didominasi dengan udara yang kering dan sejuk.
Kombinasi udara itu menyebabkan lidah mati rasa, seperti sedang flu. Sehingga, sensitivitas kuncup lidah untuk merangsang makanan manis dan makanan asin akan berkurang sekitar 30 persen di dalam kabin pesawat.
Ilustrasi Makanan Pesawat Kelas Bisnis Foto: Shutterstock/Aureliy
Sebab, penurunan kelembapan di kabin mengeringkan hidung penumpang dan menumpulkan sensor penciuman yang berfungsi untuk merangsang rasa dari makanan yang disantap. Sehingga, makanan yang disantap selama penerbangan akan terasa hambar dan tidak enak.
ADVERTISEMENT
Harold McGee, seorang ilmuwan dan penulis On Food and Cooking: The Science and Lore, juga mengungkapkan bahwa hilangnya cita rasa makanan di pesawat karena bahan yang digunakan sudah berkali-kali melewati proses pemanasan ulang.
Saat hidangan disiapkan, makanan tersebut didinginkan dan disimpan untuk dimuat ke dalam truk, hingga dibawa ke dalam pesawat sebagai makanan yang disajikan untuk penumpang. Hal inilah yang membuat kualitas makanan menjadi memburuk.
Ilustrasi Makanan di Pesawat Foto: Shutter Stock
"Ketika makanan dihangatkan hingga mencapai suhu kamar atau lebih, makanan mulai memburuk, dan setelah melewati ambang batas—160 derajat untuk daging, 140 derajat untuk ikan—akan menjadi kering dan keras, apa pun yang Anda lakukan," McGee.
Namun, sesungguhnya tidak semua rasa makanan akan menurun ketika kita berada di kabin pesawat. Untuk mengatasinya, makanan yang akan disajikan di dalam pesawat akan diberikan bumbu yang lebih dari seharusnya, agar rasanya tetap kuat meskipun pesawat sedang berada di ketinggian.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya tidak semua jenis makanan menjadi tidak enak apabila kita memakanya dalam pesawat. Pilihlah makanan yang proses memasaknya lama, misalnya semur, kari, dan hidangan lainnya karena memiliki rasa yang lebih konsisten. Sementara itu, kamu sebaiknya menghindari pasta, makanan yang digoreng, makanan laut, serta ayam karena cita rasanya mudah berubah ketika berada di kabin pesawat.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).