news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tidak Mau Bertemu Orang Tua, Anak Buat Hoax Bom di Pesawat Prancis

30 Januari 2019 9:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat easyJet jelang mendarat di runway  (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat easyJet jelang mendarat di runway (Foto: Shutter Stock)
ADVERTISEMENT
Emergency landing atau pendaratan darurat pastinya bukanlah barang baru bagi pesawat. Tapi apa jadinya jika pendaratan darurat itu dilakukan akibat ancaman bom palsu yang dilakukan seorang anak karena tak ingin bertemu orang tuanya?
ADVERTISEMENT
Ya, kamu tidak salah baca. Pasalnya, maskapai penerbangan asal Prancis, easyJet, yang terbang dari Lyon ke Rennes, Prancis pada 18 Januari 2019 lalu saat mendapat ancaman bom. Pesawat yang didominasi warna putih dan jingga ini melakukan emergency landing kembali ke Lyon sesaat setelah lepas landas.
Dilansir Travel and Leisure, pesawat berisi 159 penumpang tersebut dipaksa berbalik arah dan mendarat kembali ke bandara asalnya di Lyon. Di Lyon, pemadam kebakaran dan polisi sudah siap siaga menunggu untuk melakukan evakuasi dan pencarian.
Lyon Saint Exupery airport train station di Prancis (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Lyon Saint Exupery airport train station di Prancis (Foto: Shutter Stock)
"Keselamatan serta kesejahteraan penumpang dan kru kami adalah prioritas utama easyJet," kata maskapai penerbangan asal Prancis itu dalam sebuah pernyataan.
Setiba di bandara, polisi yang bertugas kemudian turun mencari bom dalam badan pesawat, sambil melakukan evakuasi penumpang. Untungnya, tidak ada bom yang ditemukan. Para penumpang kemudian diberangkatkan kembali dengan menggunakan armada pesawat yang berbeda.
Penumpang memasuki pesawat easyJet di Prancis (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Penumpang memasuki pesawat easyJet di Prancis (Foto: Shutter Stock)
Usut punya usut, ternyata ancaman bom itu berasal dari seorang mahasiswa berusia 23 tahun yang tidak ingin bertemu dengan orang tuanya.
ADVERTISEMENT
"Orang di balik tindakan itu telah diidentifikasi. Ia adalah mahasiswa berusia 23 tahun yang tidak ingin orang tuanya yang berada di pesawat, untuk bergabung dengannya di Rennes," ujarnya.
Menurut keterangan dari Jaksa Penuntut Umum, sang anak akan diadili dalam pengadilan pidana pada bulan Mei mendatang. Apabila terbukti bersalah, ia akan dihadapkan dengan sanksi ancaman lima tahun penjara dan denda sebesar 85 ribu dolar Amerika atau sekitar Rp 1,1 miliar.
Hoax bom dalam pesawat yang terjadi pada easyJet bukanlah yang pertama kali di dunia. Di Indonesia, ada beberapa kasus hoax bom dalam pesawat yang mengakibatkan tersangkanya dikenai denda atau hukuman penjara.
Waduh, ada-ada saja, ya.