Tiket Batal Naik, Pulau Komodo Akan Terapkan Pengaturan Kunjungan Wisatawan
ADVERTISEMENT
Kabar bahagia untuk para turis, karena kenaikan harga tiket masuk ke Pulau Komodo sebesar Rp 3,75 juta telah dibatalkan. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Indonesia, Sandiaga Uno.
ADVERTISEMENT
"Tiket masuk ke Komodo dan sekitarnya sudah diputuskan tidak ada kenaikan. Sudah ditarik dan juga dibatalkan," kata Sandiaga Uno, saat ditemui kumparan di Rakornas Kemenparekraf di Grand Sahid Jaya, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Batalnya tarif masuk terbaru ke Taman Nasional Komodo juga turut diamini oleh Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina. Ia menyampaikan bahwa keputusan tersebut merupakan hasil diskusi dari 6 bulan terakhir. Namun, meskipun kenaikan dibatalkan, akan ada penyesuaian terkait masalah kepadatan kunjungan.
"Jadi gini, kita membedakan antara masalah biaya-biaya dengan masalah kepadatan kunjungan. Kalau kita lihat dari konteks konservasi, memang dibutuhkan manajemen daya dukung dan daya tampung," ujar Shana.
Nantinya, akan ada pengaturan kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Komodo. Hal ini dilakukan supaya tiga pilar penting tetap terjaga, yaitu bagaimana wisatawan mendapatkan pengalaman yang bagus, lingkungan yang dikunjungi tidak rusak, dan terdapat manfaat untuk masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya dengan dibatalkannya harga tiket ini, jumlah kunjungan wisatawannya tetap harus diatur. Masalah daya dukung dan daya tampung tetap menjadi concern," ungkap Shana.
Di balik rencana pengaturan kunjungan wisatawan, hal yang dilakukan di Pulau Rinca bisa menjadi contoh dan mungkin akan diikuti.
"Mungkin yang modelnya kaya Rinca gini menarik, orang sudah diatur perginya ke mana, kita gak perlu khawatir saat orang trekking, tapi dia dapet experience yang hampir sama," katanya.
Pengaturan Kunjungan Wisatawan di Pulau Komodo
Salah satu destinasi wisata yang menjadi primadona di Taman Nasional Komodo adalah Pulau Padar. Tak jarang para wisatawan akan merasakan kepadatan saat melakukan trekking.
"Kayak contohnya naik ke Pulau Padar, itu penuh banget. Orang antre naik turun jadi bikin wisatawan lain enggak nyaman dan akhirnya kapok. Kita enggak mau itu terjadi," ujarnya Shana Fatina.
ADVERTISEMENT
Saat ini, sudah mulai ada pengaturan kunjungan untuk wisatawan yang ingin naik ke Pulau Padar, yaitu dengan sistem antre.
"Jadi gini contohnya, jangan semua wisatawan suruh datang sunrise di Padar itu sederhananya gitu, ada yang dibagi sunset. Tapi, ke depannya bisa lebih rapi, jadi wisatawan bisa tahu sebelum berangkat, bisa tahu dia kuota yang mana," pungkasnya.