news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tradisi Unik Memperingati Waisak yang Bisa Kamu Temukan di Berbagai Negara

6 Mei 2020 15:54 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung menerbangkan lampion perdamaian saat perayaan Waisak 2563 BE/2019 di Taman Lubini, Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (19/5/2019). Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Armoko
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung menerbangkan lampion perdamaian saat perayaan Waisak 2563 BE/2019 di Taman Lubini, Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (19/5/2019). Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Armoko
ADVERTISEMENT
Waisak merupakan hari raya penting bagi pemeluk agama Buddha. Waisak biasanya dirayakan pada bulan Mei atau awal Juni, ketika bulan purnama bersinar. Tahun ini, Waisak jatuh pada Kamis, 7 Mei 2020.
ADVERTISEMENT
Waisak adalah hari untuk memperingati kelahiran Siddharta Gautama yang merupakan pendiri agama Buddha. Waisak juga merayakan tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha, yakni kelahiran, pencapaian pencerahan yang sempurna, serta kematiannya.
Untuk itu, biasanya pemeluk Buddha di tiap negara punya cara dan tradisi sendiri dalam memperingatinya. Penasaran apa saja? Dilansir Culture Trip, berikut negara-negara yang memiliki tradisi unik dalam merayakan Waisak.

1. Indonesia

Biksu membakar patung Buddha Tidur saat prosesi pembakaran pada peringatan detik-detik Hari Raya Waisak 2563 BE di Mahavihara Mojopahit Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (19/5/2019). Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Meskipun mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, perayaan Waisak dirayakan secara unik, berbeda, meriah dan khidmat di berbagai daerah. Di Klaten, Jawa Tengah, Waisak diadakan di Candi Sewu, Prambanan.
Biksu dan umat akan melakukan prosesi penyalaan lilin pelimpahan jasa untuk mendoakan leluhur yang telah meninggal, serta mendoakan umat manusia di bumi. Lalu diadakan prosesi Pradaksina, yaitu mengelilingi Candi Sewu.
Sejumlah umat Buddha berpakaian adat Sumatera Selatan memberikan persembahan tari pada upacara perayaan Hari Raya Waisak di Vihara Dharmakirti Palembang, Sumsel, Minggu (19/5/2019). Foto: ANTARA FOTO/Feny Selly
Ada pula prosesi yang dilakukan dari Candi Mendut dan puncaknya dilangsungkan dengan bermeditasi bersama dan melepaskan lentera bersama di Candi Borobudur. Di Trowulan, Mojokerto, masyarakat akan mengelilingi patung Buddha Tidur dan memandikannya.
ADVERTISEMENT
Di penghujung acara, patung Buddha Tidur akan dibakar oleh Biksu. Sementara di Palembang, sejumlah umat Buddha akan berpakaian adat Sumatera Selatan untuk mengantar persembahan pada bante dan bikhuni dalam upacara perayaan di Vihara Dharmakirti.

2. Thailand

Hari Raya Waisak di Thailand Foto: Shutter Stock
Di Negeri Gajah Putih, Waisak dijadikan sebagai hari libur nasional. Waisak di Thailand dikenal sebagai Visakha Puja. Dalam merayakan Waisak, masyarakat Thailand biasanya akan berkunjung ke kuil untuk berdoa.
Mereka juga akan mendengarkan ceramah dari biksu. Setelah itu, para umat dan biksu akan berdoa bersama, menempelkan daun emas, dan mengitari patung Buddha.
Sebagai persembahan, penduduk Thailand juga biasanya akan menyumbangkan makanan, bunga, dan lilin. Sumbangan tersebut biasanya diberikan untuk memenuhi kebutuhan kuil atau untuk orang-orang yang membutuhkan, sebagai simbol keterbatasan duniawi. Salah satu kuil yang jadi tujuan utama adalah Wat Phra Kaew di Bangkok.
ADVERTISEMENT

3. Jepang

com-Ilustrasi Negara Jepang Foto: Shutterstock
Mayoritas penduduk Jepang memeluk kepercayaan Shinto, sehingga Waisak bukanlah salah satu hari besar keagamaan yang dijadikan hari libur nasional. Meski begitu, komunitas pemeluk Buddha di Jepang tetap punya tradisi tersendiri dalam merayakan Waisak, lho.
Biasanya umat Buddha di Jepang akan membuatkan replika kuil dengan hiasan bunga musim semi. Lalu mereka menempatkan patung Buddha di atasnya.
Patung Buddha itu lantas dimandikan dan kemudian dikucuri dengan minuman spesial dari bunga hortensia yang dikenal sebagai ama-cha. Terakhir, umat Buddha di Jepang akan menggantungkan bunga teratai di lehernya.

4. India dan Nepal

Sejumlah biksu memperingati hari Waisak di Maha Bodhi Society, Bangalore, India. Foto: AFP/Nhac NGUYEN
India merupakan rumah bagi sekitar 9 juta umat Buddha di dunia. Sementara Nepal sendiri adalah tempat kelahiran Buddha yang dikenal sebagai Siddharta Gautama.
ADVERTISEMENT
Ya, pangeran yang digelari sebagai Buddha Gautama tersebut lahir di Nepal pada tahun 567 Masehi, tepatnya di Lumbini. Di India, Waisak dikenal sebagai Buddha Purnima atau Buddha Jayanthi.
Dalam merayakan Waisak, biasanya umat Buddha di India dan Nepal akan berpakaian putih. Mereka akan pergi ke kuil dan biara-biara untuk mendengar khotbah atau ceramah.
Selain itu, mereka juga akan melakukan diet vegetarian dan mengkonsumsi kheer. Kheer adalah puding beras yang dimakan sebagai perlambang bubur gratis yang diberikan pada Buddha saat ia berpuasa dalam usia yang masih muda.

5. Singapura

Parade penari di kawasan Jalan Bugis ketika perayaan Waisak di Singapura Foto: Shutterstock
Waisak di Singapura dikenal sebagai Vesak Day. Untuk merayakan hari ulang tahun Buddha, biasanya masyarakat setempat akan menghias kuil dengan bunga teratai dan bendera Buddha.
ADVERTISEMENT
Tak lupa juga mereka menyiapkan persembahan berupa sajian makanan dan dupa. Uniknya, untuk merayakan Waisak, masyarakat Singapura punya tradisi membebaskan burung atau binatang liar lainnya. Tradisi ini melambangkan tindakan pembebasan.

6. China, Taiwan, dan Hong Kong

ADVERTISEMENT
China, Taiwan, dan Hong Kong merupakan negara dengan jumlah penganut Buddha terbesar di dunia. Enggak heran, apabila hari peringatan kelahiran Buddha dijadikan sebagai hari libur nasional.
Biasanya, masyarakat China merayakan Waisak dengan melakukan ritual khusus dalam upacara Yùfójié, atau yang dikenal pula sebagai Memandikan Sang Buddha.
Ritual pemandian ini dilakukan dengan menuangkan air wangi yang telah diberkati ke atas patung bayi Buddha, yang jari telunjuk kanannya menunjuk ke atas dan telunjuk kiri ke bawah. Selain itu, biasanya umat Buddha di China, Hong Kong, and Taiwan akan menyalakan dupa dan memberi persembahan bagi biksu.
ADVERTISEMENT

7. Korea Selatan

Ilustrasi kuil yang dihias dengan lentera warna-warni untuk merayakan Waisak Foto: Shutterstock
Perayaan Waisak di Korea Selatan tidak hanya berlangsung tepat ketika hari itu saja, tetapi sudah dimulai sekitar seminggu sebelumnya. Dalam merayakan Waisak, umat Buddha di Korea Selatan akan menggantungkan lentera warna-warni berbentuk lotus sebelum perayaan.
Lentera berbentuk teratai tersebut menyimbolkan kebijaksanaan dan kasih sayang orang yang bijak. Lalu beberapa kuil akan mengadakan tarian topeng dan pertunjukan akrobatik.
Di kota-kota besar, biasanya akan diadakan pula parade lentera yang megah yang dilakukan biksu sambil membawa replika Buddha. Ketika berkunjung ke kuil, umat Buddha akan menuliskan nama dan harapan mereka, serta menggantungkannya di lentera.
Agar lebih afdal, perayaan Waisak biasanya akan dinikmati dengan memakan sajian vegetarian yang tidak menggunakan bawang merah, bawang putih, maupun cabai, untuk memberikan rasa yang sederhana.
ADVERTISEMENT

8. Vietnam

Para biksu Buddha melihat lampion di Pagoda tam Chuc, Ha Na, Vietnam. Foto: AFP/Nhac NGUYEN
Hari Waisak di Vietnam dikenal sebagai Le Phat Dan. Dalam merayakannya, biasanya umat Buddha di Vietnam akan memasang lentera di sepanjang jalan dan mengadakan parade.
Selain itu, mereka juga akan mendekorasi pagoda serta kuil, serta mengundang umat lainnya untuk memberikan persembahan bagi biksu dan mendengarkan khotbah.

9. Kamboja

Penduduk Kamboja mengenal Waisak sebagai Visak Bochea. Visak Bochea dirayakan dengan cara memasang bendera Buddha di atas kuil. Kemudian para biksu akan turun ke jalanan untuk mengarak bendera Buddha lainnya.
Selain bendera, para biksu juga akan berparade sambil membawa bunga teratai, lilin, dan dupa. Di sana, kamu akan melihat penduduk Kamboja menyaksikan iring-iringan biksu sambil memberikan sedekah.
ADVERTISEMENT
Gimana? Unik dan seru sekali, ya, tradisinya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.