UEA Beri Visa Emas untuk Tenaga Medis yang Bantu Perangi Pandemi

Ilustrasi pengajuan Visa Schengen Foto: Shutter Stock

Uni Emirat Arab (UEA) memberikan apresiasinya untuk para tenaga medis yang jadi garda terdepan melawan pandemi. UEA pun memberikan kemudahan izin tinggal selama 10 tahun alias mendapatkan visa emas.

Dikutip dari Arab Weekly, visa emas tersebut diberikan khusus bagi WNA yang bekerja di UAE sebagai tenaga medis, ahli penyakit menular, dan semua tenaga kesehatan yang membantu memerangi pandemi virus corona.

Ilustrasi Visa Multiple Entry. Foto: Shutterstock

Sebelumnya, UEA sudah mengeluarkan program visa emas untuk pekerja terampil serta pengusaha. Kini kriteria penerima visa emas pun diperluas. Hal ini tentunya sangat membantu, sebab izin perpanjang visa di tengah pandemi sangatlah sulit.

Menurut Perdana Menteri UEA, Penguasa Dubai, Syekh Mohhamed bin Rashid Al Maktoum, syarat untuk mendapatkan visa emas adalah orang-orang pemegang gelar Doktor, dokter medis, ahli di bidang komputer, kelistrikan, dan bioteknologi.

“Visa ini sebagai bentuk penghargaan atas upaya mereka dalam memerangi COVID-19 dan dedikasi tanpa pamrih mereka untuk merawat pasien yang terinfeksi," katanya

Ia juga memberikan apresiasi kepada para tenaga kesehatan yang telah berjuang semaksimal mungkin, untuk menangani pandemi virus corona.

Humaid Al Qutami, direktur jenderal Otoritas Kesehatan Dubai, mengatakan penghargaan tersebut akan mendorong para profesional medis untuk terus memberikan perawatan berkualitas tertinggi bagi pasien yang terinfeksi.

Kick off uji klinis tahap 3 vaksin Sinopharm di UAE pada 16 Juli 2020. Foto: Twitter/@admediaoffice

"Golden Visa adalah izin tinggal jangka panjang yang diberikan kepada sejumlah pengusaha, pengusaha, dokter, investor asing, ilmuwan, dan penemu," kata Al Qutami.

Selain izin tinggal yang lebih lama, visa emas ini tentu memberikan kemudahan termasuk bagi para keluarga pemegangnya.

Hingga Kamis (12/11) otoritas kesehatan UEA mencatat 725 kasus baru dari 34,869 orang yang dites dengan total kematian berjumlah 3 orang.

Sejauh ini, UEA sudah mencatat lebih dari 150.000 kasus corona. Total kematiannya 530 jiwa. UEA sempat memberlakukan lockdown dan jam malam untuk menekan laju penyebaran infeksi.

(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)