Unggah Video Teror di TikTok, Remaja Ini Dilarang Naik Pesawat di 3 Maskapai

3 Januari 2021 17:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Qantas Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Qantas Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Penumpang pesawat asal Melbourne dilarang terbang menggunakan tiga maskapai penerbangan terbesar di Australia usai membuat video yang terkesan ''meneror'' maskapai penerbangan. Video lelucon yang dibuat oleh seorang remaja tersebut menuai banyak kritik dari warganet, lantaran menimbulkan kekhawatiran bagi penumpang pesawat.
ADVERTISEMENT
Dilansir Daily Mail, perempuan 19 tahun tersebut belum lama ini memposting lelucon serangan teror di platform media sosial Tiktok dengan mengunggah video dalam sebuah penerbangan dari Melbourne ke Queensland.
Video yang diunggah remaja tersebut ditonton banyak orang dan memicu adanya laporan dari kepada pihak berwenang. Orang-orang kemudian melaporkan kejadian itu ke Hotline Keamanan Nasional. Polisi Federal Australia langsung merespons laporan dan berkoordinasi dengan polisi di Victoria dan Queensland.
Maskapai Jetstar Foto: Shutter Stock
Menurut laporan AFP, remaja tersebut telah dilarang terbang menggunakan maskapai penerbangan Qantas, Virgin Australia, dan Jetstar. Seorang juru bicara mengatakan kepada Daily Mail Australia, tidak ada dakwaan dan penyelidikan yang diajukan polisi atas insiden tersebut. Kasus ini telah diselesaikan.
Ia tidak mengklarifikasi bahwa Bandara Queensland yang menjadi tujuan remaja tersebut. Karena adanya insiden tersebut, polisi setempat mengingatkan masyarakat agar serangan teror jangan dijadikan bahan candaan apalagi dalam penerbangan.
ilustrasi maskapai Virgin Australia Foto: shutter stock
"Terlepas dari niatnya, lelucon tentang melakukan serangan teroris dan keamanan maskapai penerbangan tidak pernah menjadi bahan candaan dan mungkin memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan," kata juru bicara Qantas.
ADVERTISEMENT
"Siapa pun yang memiliki informasi tentang aktivitas ekstremis atau kemungkinan ancaman kepada masyarakat harus melapor. Tidak peduli seberapa kecil atau tidak pentingnya informasi itu menurut Anda," pungkasnya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).