Viral Turis Dipalak saat Naik Taksi Online di Bali, Ini Tanggapan Kemenparekraf

26 Juni 2023 19:27 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pura Ulun Danu, Bali (PTR) Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Pura Ulun Danu, Bali (PTR) Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Video turis yang dipalak saat naik taksi online di Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, viral di media sosial. Dalam video yang berdurasi beberapa detik itu terlihat aksi seorang pria yang melakukan pemerasan terhadap turis asing saat naik transportasi online.
ADVERTISEMENT
Sang pria di dalam video meminta biaya tambahan bagi penumpang taksi online sebesar Rp 150 ribu karena seharusnya taksi online tidak boleh masuk kawasan tersebut. Penumpang tersebut tidak tahu menahu dan singkat cerita ia akhirnya sepakat memberikan uang damai sebesar Rp 100 ribu.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Nia Niscaya. Foto: Dok. Kemenparekraf
Tak lama dari viralnya video itu, pelaku sudah diamankan pihak kepolisian. Viralnya video turis yang dipalak di Bali mendapat sorotan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Nia Niscaya, mengatakan bahwa hal itu bisa mencoreng pariwisata Indonesia, khususnya Bali.
"Kemenparekraf tentunya sangat menyesalkan munculnya kembali aksi pemerasan atau pemalakan kepada turis asing oleh oknum di Bali dan viral di media sosial. Kejadian ini dikhawatirkan tentunya akan berdampak citra buruk terhadap pariwisata Indonesia khususnya Bali," ungkap Nia dalam The Weekly Brief With Sandi Uno yang digelar secara daring, Senin (26/6).
Ilustrasi tempat wisata di Bali. Foto: Guitar photographer/Shutterstock
Nia menjelaskan, Bali yang menjadi pintu masuk bagi wisatawan mancanegara merupakan salah satu destinasi utama di Indonesia. Kejadian ini tentu sangat tidak sesuai dengan pariwisata di Bali yang mempromosikan prinsip-prinsip pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
"Karena Bali itu adalah main tourist attaction atau destination untuk kami yang sejatinya saat ini Bali sedang gencar mempromosikan sebagai destinasi pariwisata berkualitas, berkelanjutan yang aman dan nyaman bagi turis di seluruh dunia," imbuh Nia.
Kemenparekraf dikatakan Nia menyampaikan apresiasi atas gerak cepat pihak kepolisian yang langsung menangkap pelaku. Tentunya hal tersebut dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

Tanggapan dari Kadispar Bali

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Senada dengan hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, mengatakan bahwa pihaknya dalam hal ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali akan terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Saat ini juga telah dibentuk satgas-satgas di setiap daerah yang bertugas untuk menjaga keamanan dan kenyamanan turis dalam berwisata.
ADVERTISEMENT
"Dalam satgas itu ada beberapa elemen maupun baik itu vertikal maupun pengelola daerah kami karena arahan pimpinan agar bergerak cepat ketika ada sopir yang itu kita berkoordinasi dengan polisi dan di dalam satgas itu polisi sudah bergerak cepat dalam hal ini Kapolresta Denpasar menyampaikan bahwa telah menindak pemalak sopir itu," papar dia.
Untuk mencegah hal serupa agar tidak terulang, pihaknya bersama dengan Dinas Perhubungan tengah melakukan koordinasi untuk mengatur bagaimana operasional taksi online dan konvensional.
"Ini sudah disikapi dengan bagaimana taksi yang konvensional dan online ini bisa berkolaborasi dan berkomunikasi dengan baik karena pada dasarnya taksi online bisa di mana-mana untuk mencari penumpang," ujar dia.
Ia pun berharap kejadian serupa tidak terulang sebab sangat disayangkan ketika Bali sedang menata wisatawan asing agar sesuai dengan aturan. Justru perilaku tak baik muncul dari masyarakat kita sendiri.
ADVERTISEMENT
"Tentu sangat disayangkan juga di tengah-tengah kita menata pariwisata bali khususnya orang asing dalam hal ini muncul perilaku dari orang kita sendiri," pungkas dia.