Wet Monday, Tradisi Pemuda Polandia Merayu Wanita dengan Menyiram Air

14 Juni 2019 7:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para wanita Polandia basah karena disiram air Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Para wanita Polandia basah karena disiram air Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Perayaan siram-menyiram air tidak hanya terjadi dalam tradisi Thailand saja, tetapi juga di Polandia. Jika penduduk Thailand menyebutnya sebagai Songkran, penduduk Polandia mengenal perayaan siram-menyiram air ini sebagai Smigus Dyngus atau Wet Monday.
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan namanya, Wet Monday dilakukan pada hari Senin, tepatnya sehari setelah Minggu Paskah. Wet Monday masuk dalam rangkaian Festival Paskah Kristen di Polandia dan bahkan dijadikan sebagai hari libur nasional.
Keseruan Wet Monday di Polandia Foto: Shutter Stock
Penduduk Polandia merayakan Wet Monday dengan cara menyiram setiap orang yang mereka temui dengan air. Bisa menggunakan pistol air, ember, mangkuk, gelas, botol, atau benda apapun yang dapat mengangkut air. Targetnya adalah para wanita.
Karena keseruannya, Wet Monday bukan hanya dilakukan di kawasan tertentu saja, tetapi dapat berlangsung di komplek perumahan, apartemen, hingga asrama kampus atau universitas.
Baik wanita maupun pria saling siram-menyiram satu dengan yang lain Foto: Wikimedia Commons
Tidak ada yang bisa menghindar dari Wet Monday, bahkan jika kamu berencana tidak keluar rumah, para pria akan datang menyelinap ke dalam rumah dan menyirammu dengan air. Berencana hanya tidur saja dan menghabiskan waktu di kasur? Jangan harap.
ADVERTISEMENT
Yang ada, kamu akan disiram lengkap bersama dengan kasurmu. Lebih parah lagi, kamu akan digotong menuju bath tub yang sengaja disediakan untuk merendam wanita di sekitar kawasan tersebut. Atau kamu beserta dengan kasurmu akan ditarik keluar rumah dan disiram hingga basah kuyup.
Para wanita berusaha menghindar dari kejaran pria yang membawa air Foto: Flickr/Nicholas Madeley
Para pria akan 'berkompetisi' dengan wanita, berusaha membuat mereka menjadi basah kuyup, sedangkan para wanita berusaha menyelamatkan diri. Biasanya Wet Monday berlangsung pada pertengahan Maret hingga April, di kala salju belum mencair secara penuh, sehingga cuaca masih terasa sangat dingin.
Tapi tenang saja, karena esok harinya, tepat pada hari Selasa, para wanita punya waktu untuk membalas dendam. Hal ini karena hari Selasa menjadi waktu spesial yang didedikasikan untuk para wanita menyiram para pria dengan air, sama seperti yang mereka lakukan pada Wet Monday.
Pada hari Selasa, para wanita diberi kesempatan untuk ´membalas dendam´menyirami pria Foto: Flickr/Nicholas Madeley
Sambil menyirami wanita dengan air, para pria Polandia akan melantunkan lagu, "Dyngus, dyngus, po dwa jaja; nie chcę chleba tylko jaja." Bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, kurang lebih akan berarti, "Saya tidak ingin roti, hanya telur."
ADVERTISEMENT
Untuk menjawab permintaan ini sekaligus menghindarkan diri dari siraman air, para wanita harus menyiapkan telur yang telah dicat khusus sebagai hadiah. Telur-telur yang dikenal sebagai Pisanki ini akan menjadi 'alat tukar' antara korban dan penyiram. Sebab, telur dianggap membawa kebahagiaan, kesehatan, dan keberuntungan.
Ilustrasi telur yang sudah dicat. Foto: REUTERS/Michael Dalder
Biasanya, gadis-gadis berpenampilan menarik cenderung lebih sering disiram dengan air, sehingga mereka akan basah kuyup berulang kali sepanjang hari. Gadis-gadis yang paling sering basah kuyup diramalkan akan menikah dalam waktu yang cukup dekat.
Selain disiram, para pria juga akan memukulkan tanaman bunga pussy willow pada tubuh wanita yang mereka siram. Walau terdengar kasar dan menyeramkan, sebenarnya tradisi ini tidak seseram yang dibayangkan.
Menyiram air dan memukulkan tanaman pussy willow dianggap sebagai cara menunjukkan kasih sayang. Tak sedikit pula yang kemudian menikah karena tradisi ini.
Seorang wanita diceburkan ke dalam bak mandi dalam perayaan tradisi Wet Monday Foto: Shutter Stock
Tidak ada yang tahu pasti kapan tradisi ini mulai dilaksanakan, tetapi dari laman Culture.PL disebutkan bahwa ada kemungkinan besar Smigus Ddyngus (Wet Monday) dimulai pada abad ke-14. Namun, ada pula kemungkinan bahwa Wet Monday muncul pada periode Pra-Kristen.
ADVERTISEMENT
Bulan Maret dipilih karena di masa itulah mata air yang beku mulai kembali mengalir dan menjadi simbol kehidupan dan pembaruan. Selain itu, penggunaan air dalam perayaan tradisi ini dianggap sebagai cara untuk menghadirkan hujan pada musim semi, sehingga penduduk bisa mendapat hasil panen yang melimpah di akhir tahun.
Seiring dengan waktu, Wet Monday bukan lagi hanya diperuntukkan sebagai perayaan menyambut musim semi belaka. Tetapi juga sebagai cara bagi para pria untuk menggoda wanita yang mereka senangi dengan cara menyiramnya.
Para pria berusaha menyirami tubuh wanita hingga basah kuyup Foto: Wikimedia Commons
Smigus Dyngus merupakan perpaduan dari dua kebiasaan yang bertolak belakang. Secara umum, Igusmigus atau Smigus dikenal penduduk Polandia sebagai sebuah prosesi yang melibatkan pukulan secara simbolis pada kaki, menggunakan daun palem atau pohon willow yang telah dibasahi dengan air dingin.
ADVERTISEMENT
Prosesi ini dimaksudkan untuk membersihkan manusia dari kotoran, penyakit, serta dosa. Sebaliknya, Dyngus dianggap sebagai kesempatan menyelamatkan diri dengan memberikan telur sebagai gantinya agar tidak basah kuyup.
Para pria akan menyiram air dengan gelas, botol, ember, atau pistol air Foto: Wikimedia Commons
Untuk mengikuti keseruan Wet Monday, kamu tak harus jadi penduduk Polandia. Ada beberapa agen perjalanan yang bisa membantumu mendapatkan kesempatan berpartisipasi dalam acara ini sesuai dengan jadwal perjalananmu.
Sebab, biasanya perayaan Wet Monday bisa saja dilakukan di waktu yang berbeda di beberapa kota tertentu, tergantung kesepakatan dari warga kota dan pemerintah setempat. Nah, kalau kamu berencana untuk mengikuti Wet Monday, kumparan punya beberapa saran yang bisa kamu ikuti agar perayaanmu terasa menyenangkan.
Ilustrasi tas untuk menyimpan barang penting Foto: Shutter Stock
Sebisa mungkin, kamu jangan membawa barang-barang berharga yang rentan air atau barang elektronik bersama denganmu, misalnya saja paspor, ponsel, dokumen penting, atau laptop. Barang-barang tersebut bisa saja hancur karena basah akibat siraman air.
ADVERTISEMENT
Saran kedua, kamu tak perlu berdandan berlebihan. Kenakan pakaian yang tak terlalu bagus, misalnya kaus dan celana jins yang sudah usang. Usahakan pula membawa pakaian cadangan, terutama apabila kamu adalah seorang perempuan.
Smigus Dyngus, Tradisi saling menyiram air di Polandia Foto: Shutter Stock
Selalu waspada dan fokus pada sekitarmu. Kamu bisa saja terlalu cuek dan tidak menyadari bahwa ada orang-orang yang ternyata sudah mengendap-endap bersama dengan airnya sambil menunggu kamu.
Terakhir, jangan marah, ya. Namanya juga tradisi, jadi bersenang-senanglah!
ADVERTISEMENT